Connect with us

DUNIA

Tentara Israel Akui Diperintahkan Atasan Tembaki Warga Gaza yang Antre Bantuan

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Tank dan artileri pasukan penjajah Israel (IDF) dilaporkan menembaki ribuan warga Gaza yang sedang mengantre bantuan pangan di tengah kelaparan di Gaza, Kamis (29/2/2024). [foto: X/@QudsNen]

AKTUALITAS.ID – Sebuah laporan mengejutkan dari dalam tubuh militer Israel menunjukkan gambaran yang gelap tentang situasi kemanusiaan di Gaza. Sejumlah tentara Israel, yang tidak disebutkan namanya, secara terbuka mengklaim mereka telah menerima perintah langsung dari komandan senior untuk menembaki warga sipil yang antre menerima bantuan makanan, dengan tujuan membubarkan kerumunan tersebut.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh surat kabar Israel Haaretz dan dilansir Reuters serta Al Arabiya Sabtu (28/6/2025), para tentara ini menyatakan telah menggunakan kekuatan mematikan yang tidak proporsional terhadap ratusan warga Palestina yang tampaknya tidak menimbulkan ancaman apa pun. Situasi ini terjadi di area-area distribusi bantuan yang kian genting, tempat ribuan orang berkumpul secara harian menunggu pemberian makanan.

Data dari rumah sakit dan pejabat setempat menunjukkan ratusan warga Palestina, lebih dari 500 orang secara keseluruhan menurut laporan terbaru, telah tewas akibat tembakan di dekat pusat distribusi bantuan sejak akhir Mei 2025. Area ini meliputi lokasi yang dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Amerika Serikat dan rute-rute di mana truk bantuan PBB melewati. Bahkan saja, enam orang baru saja dilaporkan tewas akibat tembakan pada hari Jumat (27/6/2025) waktu setempat saat mencoba mendapatkan makanan di bagian selatan Gaza.

Klaim para tentara ini menyebabkan gelombang kekhawatiran dan kemudian tindak lanjut resmi. Advokat Jenderal Militer Israel secara langsung memerintahkan penyelidikan atas kemungkinan terjadinya kejahatan perang berdasarkan tuduhan tersebut, seperti dilansir Haaretz.

Namun, Militer Israel (IDF) merilis pernyataan yang bertentangan. Mereka menegaskan tidak ada perintah untuk menembaki warga sipil secara sengaja dan menekankan komitmen mereka untuk menjaga keamanan. IDF menyatakan mereka ingin meningkatkan “respons operasional” di area bantuan, termasuk instalasi pagar dan rambu baru serta pembukaan rute alternatif untuk mengurangi kerumunan.

Meskipun demikian, sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Haaretz unit khusus militer yang dibentuk untuk menyelidiki insiden potensi pelanggaran hukum internasional telah dikerahkan untuk memeriksa tindakan tentara di dekat lokasi bantuan selama periode ini. Militer juga mengonfirmasi kepada Reuters bahwa beberapa insiden sedang ditinjau oleh otoritas terkait.

Dalam pernyataannya, IDF berulang kali menyatakan komitmen mereka: “Setiap tuduhan penyimpangan dari hukum atau arahan [militer Israel] akan diperiksa secara menyeluruh, dan tindakan lebih lanjut akan diambil sebagaimana diperlukan.” Klaim para tentara dan penyelidikan yang sedang berjalan menambah ketegangan di tengah krisis kemanusiaan yang kian memprihatinkan di Jalur Gaza. (Mun)

TRENDING