Connect with us

DUNIA

Trump Desak Israel Hentikan Serangan, Proposal Perdamaian Gaza Memasuki Fase Krusial

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Donald Trump bersama Benjamin Netanyahu, Dok: ai

AKTUALITAS.ID – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan terobosan signifikan dalam upaya mengakhiri konflik Gaza. Trump mengklaim kelompok Hamas telah memberikan respons positif terhadap proposal 20 poin yang ia ajukan, membuka jalan bagi pembebasan sandera.

Dalam pernyataan di Truth Social pada Minggu (5/10/2025), Trump mendesak Israel untuk segera mengambil tindakan drastis.

“Berdasarkan pernyataan yang baru diterbitkan Hamas, saya percaya mereka siap untuk PERDAMAIAN yang langgeng. Israel harus segera menghentikan pengeboman Gaza, agar sandera dapat dikeluarkan dengan aman dan cepat!” tulis Trump.

Pengumuman cepat dari Trump ini, yang hanya berselang satu jam setelah tanggapan Hamas dirilis, secara efektif mendahului reaksi resmi Israel dan menempatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di bawah tekanan besar.

Netanyahu Terpojok, Israel Siapkan Tim Negosiasi

Sumber Israel mengungkapkan kepada CNN bahwa pernyataan Trump, terutama perintah untuk menghentikan pengeboman, telah mengejutkan Netanyahu. Pasukan militer Israel dilaporkan terpaksa menghentikan serangannya sementara.

Kantor Netanyahu merilis pernyataan yang mengisyaratkan persetujuan, meskipun terkesan terpojok. Mereka menyatakan Israel sedang bersiap untuk melaksanakan fase pertama rencana Trump untuk pembebasan sandera.

“Israel akan terus bekerja sama penuh dengan presiden dan timnya untuk mengakhiri perang sesuai prinsip yang sejalan dengan visi Presiden Trump,” bunyi pernyataan kantor Netanyahu.

Trump telah menegaskan bahwa Israel telah menyetujui tahap awal penarikan pasukan dan kini menunggu konfirmasi penuh dari Hamas untuk memberlakukan gencatan senjata.

Rencana Ad Hoc dan Isu Pelucutan Senjata Hamas

Rencana perdamaian Trump disusun dalam format yang cepat (ultimatum) setelah serangan Israel terhadap pimpinan Hamas di Qatar bulan lalu, yang dinilai Trump mengganggu upaya mediasi.

Meskipun Trump menekankan kesiapan Hamas untuk berdamai, proposal ini masih memiliki tantangan besar. Hamas dilaporkan belum menyetujui poin-poin krusial seperti permintaan melucuti senjata dan tidak berperan dalam pemerintahan Gaza di masa depan.

Senator Lindsey Graham, sekutu Trump, menggambarkan respons Hamas sebagai “setuju, tapi masih ada syarat.” Trump mengakui bahwa masih ada pekerjaan rumah terkait rincian rencana, namun ia tetap mengirimkan utusannya, Steve Witkoff dan Jared Kushner, ke Mesir akhir pekan ini untuk membahas detail pembebasan sandera.

Trump bersikeras bahwa rencana ini adalah “peluang terakhir” untuk resolusi konflik melalui negosiasi, sekaligus memaksa Netanyahu untuk memilih: menerima tanggapan Hamas atau berisiko kehilangan dukungan dari sekutu internasional utamanya. (Mun)

TRENDING