EKBIS
Tarif ‘Balas Dendam’ Trump ke RI, Misbakhun Ingatkan Prabowo Hitung Untung Rugi

AKTUALITAS.ID – Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, angkat bicara mengenai kebijakan tarif resiprokal sebesar 32 persen yang dikenakan Presiden AS Donald Trump kepada Indonesia. Misbakhun memperkirakan kebijakan ini akan memberikan tekanan signifikan pada kinerja ekspor Indonesia ke Amerika Serikat. Oleh karena itu, ia mendesak tim ekonomi pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk segera melakukan konsolidasi menyeluruh guna menghadapi potensi guncangan ekonomi.
“Konsolidasi itu perlu melibatkan para pemangku kepentingan lainnya. Bagaimanapun pemerintah harus tetap berhati-hati dalam menghitung untung rugi kebijakan tarif baru di AS pada kinerja perekonomian Indonesia secara keseluruhan,” ujar Misbakhun.
Misbakhun mengapresiasi langkah awal pemerintah Indonesia yang telah mengirimkan Tim Khusus Tingkat Tinggi untuk melobi AS dan berharap upaya renegosiasi ini dapat membuahkan hasil positif. Data tahun 2024 menunjukkan nilai ekspor Indonesia ke AS mencapai USD 26,4 miliar, atau sekitar 9,9 persen dari total ekspor nasional, dengan posisi surplus di pihak Indonesia.
Lebih lanjut, Misbakhun merinci bahwa ekspor Indonesia ke AS didominasi oleh industri padat tenaga kerja seperti tekstil, garmen, alas kaki, minyak sawit (CPO), dan peralatan elektronik. Ia khawatir kebijakan tarif tambahan ini akan membuat harga produk-produk Indonesia di pasar AS menjadi tidak kompetitif, sehingga menekan margin keuntungan perusahaan dan berpotensi mempengaruhi penerimaan negara dari pajak.
Selain itu, Misbakhun juga menyoroti potensi dampak kebijakan ini terhadap nilai tukar Rupiah. Ia memprediksi kenaikan harga barang di AS akibat tarif dapat memicu inflasi, yang pada gilirannya dapat mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga. Penurunan suku bunga ini justru dapat memicu ketidakpastian di pasar uang dan memberikan tekanan negatif pada nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
Oleh karena itu, Misbakhun mendesak Bank Indonesia (BI) untuk mengambil langkah-langkah serius dalam melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah, terutama menjelang dibukanya kembali pasar setelah libur Lebaran. Ia menekankan agar BI melakukan exercises kebijakan yang tepat untuk mencegah Rupiah melewati batas psikologis tertentu.
Meskipun demikian, Misbakhun menyatakan keyakinannya tim ekonomi di bawah arahan Presiden Prabowo akan mampu merumuskan kebijakan yang tepat untuk meminimalisir dampak negatif dari kebijakan tarif baru AS tersebut. Ia juga mengutip arahan Prabowo terkait perbaikan struktural dan deregulasi sebagai langkah untuk meningkatkan efisiensi industri dalam negeri agar tetap kompetitif di pasar global. (Mun/Yan Kusuma)
-
DUNIA17/06/2025 10:15 WIB
Trump Tantang Iran: Mereka Tak Akan Menang Lawan Israel, Lebih Baik Segera Berdamai
-
FOTO17/06/2025 17:20 WIB
FOTO: Penampakan Uang Sitaan Rp2 Triliun dari Kasus CPO Wilmar Group
-
RAGAM17/06/2025 13:30 WIB
Makanan Pedas Bantu Kendalikan Porsi Makan
-
EKBIS17/06/2025 10:45 WIB
Rupiah Melemah ke Rp16.300/USD, Waspadai Gejolak Geopolitik & Kebijakan Bank Sentral
-
NASIONAL17/06/2025 14:00 WIB
Bahas Soal Empat Pulau, Kemendagri Undang Gubernur Sumut dan Gubernur Aceh
-
DUNIA17/06/2025 12:15 WIB
Dunia di Ujung Tanduk: Pakistan Ancam Balas Israel dengan Nuklir Jika Iran Diserang
-
EKBIS17/06/2025 08:30 WIB
BBM Non-Subsidi Turun Lagi, Pertamax & Dex Lebih Murah Mulai Hari Ini
-
NASIONAL17/06/2025 10:00 WIB
Jual Janji Suara dan Pengurus Partai: Dua Penyelenggara Pemilu Dipecat DKPP