Connect with us

EKBIS

Berkat Harapan Gencatan Senjata Iran – Israel, Rupiah Tembus Level Rp16.200-an

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Dok: aktualitas.id

AKTUALITAS.ID – Perdagangan hari ini, Rabu (25/6/2025), menunjukkan kekuatan mata uang rupiah yang kembali menguat secara signifikan terhadap dolar AS. Pada pukul 09.37 WIB, kurs rupiah tercatat di level Rp16.295 per USD, menguat 58,5 poin atau sekitar 0,36 persen dari penutupan sebelumnya di Rp16.353,5. Data dari Yahoo Finance juga menunjukkan posisi rupiah di angka Rp16.365 per USD, menandai tren penguatan yang cukup konsisten.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi meskipun pergerakan rupiah hari ini cenderung fluktuatif, tren penguatan masih berpeluang berlanjut. Ia menyebutkan, sentimen global yang positif turut mendukung penguatan rupiah, terutama terkait perkembangan diplomasi di Timur Tengah.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan Israel dan Iran telah sepakat melakukan gencatan senjata penuh, yang diharapkan akan mulai berlaku dalam 12 jam dan berakhir dalam 24 jam. Kesepakatan ini menjadi harapan besar untuk meredakan konflik yang berlangsung selama 12 hari dan mengurangi kekhawatiran pasar akan gangguan di jalur strategis Selat Hormuz. Kedua pihak sepakat menjaga perdamaian, dan keberhasilan langkah ini berpotensi menstabilkan harga minyak dunia, yang selama ini sangat dipengaruhi oleh ketegangan di kawasan tersebut.

Keterlibatan AS dalam konflik ini turut memengaruhi pasar energi global, mengingat hampir seperlima dari konsumsi minyak dunia melewati Selat Hormuz. Kegentingan ini menyebabkan kekhawatiran gangguan aktivitas maritim dan lonjakan harga minyak yang bisa mencapai angka tiga digit.

Di sisi dalam negeri, pemerintah mencatat hingga akhir Mei 2025, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp21 triliun. Meski menunjukkan pergeseran dari surplus bulan sebelumnya, posisi ini masih dalam batas aman, yakni 0,09 persen dari PDB, jauh di bawah batas maksimal 2,29 persen yang ditetapkan dalam undang-undang.

Realisasi pendapatan negara mencapai Rp995,3 triliun (33,1 persen dari target), sementara belanja negara telah mencapai Rp1.016,3 triliun (28,1 persen dari pagu). Surplus primer tercatat Rp192,1 triliun, dan pembiayaan utang tetap terkendali di angka Rp324,8 triliun, yakni 52,7 persen dari target.

Ibrahim menegaskan, meskipun menghadapi tantangan fiskal, pemerintah berkomitmen menjaga disiplin anggaran demi memastikan pertumbuhan ekonomi tetap stabil dan pembangunan berkelanjutan berjalan lancar. Dengan penguatan rupiah dan stabilitas fiskal yang terjaga, optimisme pasar tetap terpelihara di tengah dinamika global yang kompleks. (Yoke Firmansyah/Mun)

TRENDING