NASIONAL
Panelis Debat Capres-Cawapres Hendaknya Bisa Bertanya
Janji KPU untuk membuat sesi perdebatan lebih menarik tak terpenuhi.
AKTUALITAS.ID – Juru Bicara Pasangan Jokowi-Maaruf, Lena Maryana Mukti berharap segera ada perbaikan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden berikutnya. Salah satu yang perlu diperbaiki adalah pertanyaan langsung dari panelis yang lebih mendalam.
“Penanya harusnya bisa menggali pertanyaan secara spontanitas meskipun itu sudah disiapkan panelis. Saya menyarankan agar panelis yang menyiapkan pertanyaan itulah yang langsung menanyakan ke calon,” kata Lena dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (19/1).
Hal senada pun diungkapkan Peneliti Senior Populi Center, Afrimadona. Menurutnya, seyogyanya panelis juga diberi kesempatan untuk bertanya.
“Perlu panelis untuk langsung bertanya. Karena dialog kemarin hanya terjadi di dua kandidiat. Panelis wakil dari publik perlu men-chalangge asumsi dari dua kubu. Sehingga jika kandidat berbicara paparan normatif bisa langsung followup biar bisa langsung dibuka,” ujarnya.
Mantan Komisioner KPu Sigit Pamungkas menilai janji KPU untuk membuat suatu debat yang membuat publik terpuaskan tidak terpenuhi. Menurutnya, dalam debat perdana calon presiden dan calon wakil presiden pada Kamis (17/1) sangat tidak membantu masyarakat dalam memperoleh informasi yang detail soal visi, misi, dan program kedua capres-cawapres.
Baca juga, KPU Pastikan tak Ada Bocoran Soal untuk Debat Kedua.
Sigit bahkan meminta KPU untuk meminta maaf kepada publik lantaran tidak mampu menampilkan debat yang membuat masyarakat mengetahui visi, misi, dan program lebih mendalam setiap paslon.
“KPU harus meminta maaf kepada publik karena tak tampilkan substansinya, (debat) dipersiapkan dengan bagus, kandidat menjawab dengan posisi ideologi dan rencana yang matang. Justru saat debat apa yang dijanjikan tidak muncul,” kata Sigit.
Lebih lanjut Sigit mengatakan, KPU terlalu banyak kompromi dengan kedua paslon. Seharusnya, KPU lah yang mengendalikan penyelenggaraan debat.
“Terlalu banyak kompromi. Terlalu banyak bagian dalam debat untuk fasilitasi keinginan paslon. Harusnya KPU kembali percaya diri. Kontestan ya ikut saja,” tegas Sigit.
Kedua, sambung Sigit, KPU harus menghilangkan apa yang menjadi kritik publik yakni pembagian bocoran soal yqmg harus dihilangkan. Karena dengan adanya kisi-kisi pertanyaan, terbukti sangat tidak mendidik.
“Itu menjadi catatan harus dihilangkan,” ujarnya.
-
FOTO07/12/2025 10:22 WIBFOTO: Indofood UI Ultra 2025 Ajak Pelari Peduli Daur Ulang Sampah
-
NASIONAL07/12/2025 23:00 WIBPresiden Prabowo Pimpin Rapat Darurat di Aceh
-
EKBIS07/12/2025 12:30 WIBPLN Tetapkan Tarif Listrik Tidak Berubah hingga 7 Desember 2025, Berikut Rinciannya
-
OLAHRAGA07/12/2025 20:02 WIBTim Bulu Tangkis Putri Indonesia Melaju ke Semifinal SEA Games 2025, Tantang Malaysia
-
EKBIS07/12/2025 10:30 WIBUpdate Harga Emas Pegadaian: UBS dan Galeri24 Kompak Turun pada Minggu Ini
-
DUNIA07/12/2025 22:00 WIB23 Tewas dalam Kebakaran Kelab Malam di Goa India
-
POLITIK07/12/2025 11:00 WIBGolkar Desak Koalisi Permanen untuk Mendukung Pemerintahan Prabowo
-
RAGAM07/12/2025 17:00 WIB100 Musisi Bersatu Galang Dana untuk Pemulihan Sumatra

















