NASIONAL
Pedagang Kantin Sekolah Khawatir Pendapatan Berkurang Akibat Program Makan Bergizi Gratis

AKTUALITAS.ID – Program Makan Bergizi Gratis (Program MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto terus digelar secara serentak di berbagai wilayah Indonesia.
Pada pekan lalu, program ini dilaksanakan di 26 daerah dengan tujuan memberikan makanan bergizi bagi siswa.
Namun, pelaksanaan program ini memunculkan masalah baru, terutama bagi para pedagang kantin di sekolah yang merasa terimbas oleh kebijakan tersebut.
Di SDN Bangka 01 Pagi, Jakarta Selatan, para pedagang kantin menyampaikan kekhawatiran bahwa pendapatan mereka berkurang setelah pelaksanaan Program MBG yang dilaksanakan pada saat istirahat pertama.
Salah satu pedagang, Yuni (59), mengungkapkan kekhawatirannya terhadap nasib mereka. “Khawatir banget, gimana kitanya? Kan kita sewa di sini. Jadi, sebelumnya ada yang beli saat istirahat jam 09.00 WIB dan jam 11.00 WIB,” ujarnya saat diwawancarai pada Senin (13/1/2025).
Yuni pun mengusulkan agar Program MBG dijadwalkan saat istirahat kedua, sehingga siswa tetap memiliki kesempatan untuk membeli makanan di kantin setelah menerima makan bergizi gratis.
“Mudah-mudahan Pak Prabowo denger bahwa rakyat sekarang lagi gini, jangan baca orang yang gede-gede itu,” tegasnya.
Senada dengan Yuni, Sri Herastuti (50), seorang penjual nasi ayam di kantin yang sama, juga berharap agar Program MBG disalurkan saat jam istirahat kedua. “Makannya, dapat makannya semua. Karena pagi, ya waktunya jadi ke kantin dapat makan,” tutur Sri.
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Kepala Sekolah SDN Bangka 01 Pagi, Agus Suwardi, menyatakan bahwa pihaknya akan berdiskusi dengan para pedagang sekolah untuk mencari solusi agar program MBG tidak berdampak negatif bagi mereka.
“Karena ini launching pertama, kami akan menunggu perkembangan selanjutnya. Misalnya, jika dirasa perlu, kita bisa menyesuaikan jadwal pemberian makanan,” jelasnya.
Agus menjelaskan bahwa ada kemungkinan untuk memberikan makanan di jam istirahat kedua, dengan sistem yang lebih teratur agar tidak mengganggu pedagang kantin. “Jadi, anak-anak tetap bisa jajan di kantin setelah mendapatkan makanan bergizi dari program ini,” imbuhnya.
Diharapkan melalui dialog ini, solusi dapat ditemukan untuk memastikan bahwa program pemerintah berjalan efektif tanpa merugikan pedagang kecil yang menggantungkan hidupnya di lingkungan sekolah. (Enal Kaisar)
-
JABODETABEK17/06/2025 20:30 WIB
UI Terima 1.602 Mahasiswa Lewat Jalur PPKB 2025, Termasuk dari Wilayah 3T
-
OLAHRAGA17/06/2025 21:00 WIB
PON Bela Diri 2025 Digelar di Kudus, KONI Gandeng Djarum Foundation
-
POLITIK17/06/2025 22:30 WIB
DKPP Pecat Komisioner KPU Madiun, Terbukti Rangkap Jabatan Pengurus Partai
-
JABODETABEK18/06/2025 09:45 WIB
Proposal Perdamaian Ditolak Meski Utang Sudah Dilunasi, Diduga Ada Konflik Kepentingan Kreditor Afiliasi
-
DUNIA17/06/2025 22:00 WIB
21 Negara Islam Serukan Gencatan Senjata dan Kecam Agresi Israel ke Iran
-
FOTO17/06/2025 22:15 WIB
FOTO: Diskusi KWP Bersama DPR Bahas RUU Penyiaran
-
OLAHRAGA17/06/2025 20:00 WIB
Tim Voli Putra Indonesia Siap Tempur di AVC Nations Cup 2025
-
DUNIA18/06/2025 10:15 WIB
Langit Teheran Membara: Israel Kembali Gempur Iran dengan 60 Pesawat Tempur