Connect with us

NUSANTARA

Pemprov Kalsel Rekrut 125 Siswa untuk Program Sekolah Rakyat

Aktualitas.id -

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalsel M Syarifuddin (tengah) memberikan keterangan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (20/5/2025). (ANTARA)

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu melalui program Sekolah Rakyat. Hingga saat ini, lebih dari 125 siswa tingkat SMP dan SMA telah direkrut sebagai calon peserta, dengan dua lokasi utama yang telah disiapkan di Kota Banjarbaru.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, M. Syarifuddin, pada Selasa (20/5/2025), menyampaikan bahwa salah satu lokasi program berada di Sentra Budi Luhur Banjarbaru, yang telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). “Kemensos telah merekrut lebih dari 100 peserta untuk mengikuti program di lokasi ini. Kami sudah meninjau langsung dan memastikan tempatnya sangat layak,” ujarnya.

Sementara itu, lokasi kedua berada di kawasan Trikora Banjarbaru. Di tempat ini, lebih dari 25 siswa telah direkrut oleh pemerintah daerah setempat. Peninjauan lokasi juga telah dilakukan bersama tim, dan hasilnya dinyatakan memenuhi standar pelaksanaan program.

Syarifuddin menjelaskan bahwa program Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga dengan pendapatan maksimal Rp400.000 per bulan. 

“Ini adalah upaya nyata untuk memberikan kesempatan belajar kepada mereka yang selama ini terpinggirkan karena faktor ekonomi,” katanya.

Ia menambahkan, kegiatan belajar mengajar di dua lokasi tersebut sudah bisa dimulai tahun ini. Bahkan, tahun depan program ini ditargetkan dapat diperluas ke daerah-daerah lain di Kalimantan Selatan.

Sebagai informasi, program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial. Tujuannya adalah menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin, sekaligus menekan angka putus sekolah di Indonesia. (ARI WIBOWO/DIN) 

TRENDING