OASE
Jangan Tertipu! Alquran Bongkar Rahasia Kesenangan Dunia yang Sementara
AKTUALITAS.ID – Kitab suci Alquran memberikan perspektif mendalam mengenai hakikat kesenangan dunia. Melalui Surat Al-Qasas ayat 60, Alquran dengan tegas menyatakan bahwa kekayaan, jabatan, keturunan, dan segala kemewahan dunia hanyalah “perhiasan” semata yang sifatnya sementara dan akan lenyap.
Ayat tersebut berbunyi, “Apapun yang dianugerahkan (Allah) kepadamu, itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya, sedangkan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Apakah kamu tidak mengerti?” (QS Al-Qasas: 60).
Tafsir dari ayat ini menjelaskan bahwa seringkali manusia terlena dan khawatir kehilangan kenikmatan duniawi, bahkan sampai mengabaikan keimanan. Padahal, Alquran mengingatkan bahwa bahaya dan kerugian yang sesungguhnya adalah akibat dari kedurhakaan kepada Allah SWT, yang dampaknya akan terasa jauh lebih besar di akhirat kelak.
Kesenangan duniawi, meskipun tampak memikat, memiliki sifat yang terbatas dan fana. Tafsir Kementerian Agama RI menyoroti bahwa harta benda dan keturunan yang diberikan Allah hanyalah kesenangan sesaat yang tidak menjamin keselamatan dan kebahagiaan abadi.
Sebaliknya, pahala dan kenikmatan yang dijanjikan Allah di akhirat bagi hamba-hamba-Nya yang taat jauh lebih unggul karena sifatnya kekal dan abadi, terbebas dari segala kekurangan dan bahaya. Hal ini senada dengan ayat-ayat lain dalam Alquran yang menekankan kefanaan dunia dan keabadian akhirat, seperti dalam Surat Ali ‘Imran ayat 198, Surat An-Nahl ayat 96, Surat Al-‘Ankabut ayat 64, dan Surat Al-A‘’la ayat 16-17.
Di akhir Surat Al-Qasas ayat 60, Allah memberikan pertanyaan retoris yang sekaligus menjadi peringatan bagi manusia. Mengapa mereka tidak menggunakan akal untuk membedakan antara kesenangan dunia yang sementara dengan kebahagiaan akhirat yang kekal dan jauh lebih baik?
Pesan dari ayat ini mengajak umat Muslim untuk tidak hanya fokus pada gemerlap dunia, tetapi juga mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang abadi dan penuh dengan kenikmatan yang sesungguhnya. Kesenangan duniawi boleh dinikmati, namun jangan sampai melalaikan tujuan hidup yang lebih utama, yaitu meraih ridha Allah SWT dan surga-Nya. (Mun/Yan Kusuma)
-
NASIONAL13/12/2025 18:25 WIBMentan Amran Beri Motivasi Ribuan Kades se-Sulsel
-
POLITIK13/12/2025 18:00 WIBBanyak Kepala Daerah Terjerat Kasus Korupsi, Parpol Diminta Perbaiki Sistem Kaderisasi
-
DUNIA13/12/2025 17:30 WIBItalia Didesak untuk Akui Negara Palestina
-
NASIONAL13/12/2025 19:00 WIBPrabowo: Pemerintah Terus Memantau Perkembangan Situasi Daerah Bencana Sumatera dan AcehÂ
-
NASIONAL13/12/2025 15:00 WIBJAMKI Desak KPK Panggil Paksa Anggota DPR yang Mangkir dalam Kasus CSR BI – OJK
-
JABODETABEK13/12/2025 16:00 WIBJasad Pria Tersetrum Listrik Berhasil Dievakuasi Tim Gulkarmat
-
NASIONAL13/12/2025 06:00 WIBPurbaya: Tidak Akan Kirim Barang Ilegal untuk Korban Bencana
-
NASIONAL13/12/2025 07:00 WIBPAN Desak Revisi UU Migas untuk Mempercepat Investasi di Sektor Miga

















