Jonatan Christie Tinggalkan Pelatnas, Tetap Bidik Olimpiade Los Angeles 2028

AKTUALITAS.ID – Pebulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie, resmi mengumumkan keputusannya untuk tidak lagi berlatih di Pelatnas PBSI Cipayung. Meski demikian, atlet yang akrab disapa Jojo itu menegaskan bahwa targetnya menuju Olimpiade Los Angeles 2028 tetap menyala.

“Masih ada api dalam diri saya untuk terus berprestasi. Target ke Olimpiade Los Angeles 2028 itu masih ada, dan tidak ada sedikit pun niat untuk bersantai di luar pelatnas,” ujar Jonatan dalam konferensi pers di Pelatnas PBSI, Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Keputusan ini diambil bukan karena keinginan untuk beristirahat dari dunia bulu tangkis, melainkan demi mencari fleksibilitas dalam program latihan yang lebih sesuai dengan kebutuhannya.

“Yang saya butuhkan sebenarnya hanya lebih fleksibel, baik dari jam maupun tempat latihan. Bukan berarti saya akan lebih santai, justru saya ingin bisa memanajemen semuanya dengan lebih baik,” jelas peraih emas Asian Games 2018 itu.

Lebih dari sekadar kebutuhan pribadi, Jonatan juga ingin memberi ruang lebih luas bagi generasi muda untuk tampil di ajang internasional. Ia menyadari bahwa kehadirannya di pelatnas bisa membatasi peluang atlet muda mendapatkan pengalaman bertanding.

“Mungkin saat saya masih di sini, hanya delapan orang yang berangkat. Tapi kalau saya tidak ada, bisa jadi 10. Itu artinya ada tambahan pengalaman bertanding yang bisa didapat pemain-pemain muda,” katanya.

Meski tak lagi menjadi bagian dari pelatnas secara harian, Jojo menegaskan komitmennya untuk tetap membela Merah Putih dalam kejuaraan beregu seperti Piala Thomas dan Piala Sudirman.

“Ketika saya dibutuhkan oleh tim Indonesia, saya akan dengan senang hati memberikan 100 persen kemampuan saya untuk pertandingan apa pun,” tegasnya.

Langkah serupa juga diambil oleh rekannya di sektor tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo.

Menanggapi keputusan ini, Wakil Ketua Umum I PP PBSI Taufik Hidayat menyebut bahwa ini bukanlah perpisahan, melainkan bentuk kolaborasi dalam upaya transformasi sistem pembinaan atlet di Indonesia.

“Ini bukan perpisahan. Ini bentuk kolaborasi. Model seperti ini lazim diterapkan di negara-negara besar dan kini Indonesia juga sedang bergerak menuju sistem pembinaan yang lebih adaptif dan fleksibel,” ujar Taufik.

PBSI, lanjutnya, akan tetap memberikan dukungan teknis dan koordinasi bagi Jonatan dan Chico yang masih akan menjadi bagian penting dari tim nasional di ajang internasional resmi. (YAN KUSUMA/DIN)