Connect with us

RAGAM

AstraZeneca Buka Akses Pengobatan Anak dengan Tumor Langka NF1 di Indonesia

Aktualitas.id -

Ilustrasi Foto

AKTUALITAS.ID – Harapan baru bagi anak-anak penderita neurofibromatosis tipe 1 (NF1) dengan tumor plexiform kini hadir di Indonesia. Perusahaan farmasi global, AstraZeneca, secara resmi menghadirkan terapi inovatif Selumetinib, sebuah pengobatan genetik yang telah terbukti secara klinis mampu mengecilkan tumor, meredakan nyeri, serta meningkatkan kualitas hidup pasien.

Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay, menyatakan bahwa kehadiran Selumetinib merupakan langkah penting dalam menghadirkan solusi nyata untuk penyakit langka yang selama ini sering terabaikan.

“Di AstraZeneca, kami percaya bahwa inovasi bukan hanya menghadirkan terapi, tetapi juga menciptakan kesadaran, memperluas akses, dan memastikan tidak ada pasien yang tertinggal,” ujarnya dalam diskusi edukasi tentang NF1 yang digelar di Jakarta, Rabu (21/5/2025). 

Neurofibromatosis tipe 1 merupakan kelainan genetik langka yang memicu pertumbuhan tumor pada jaringan saraf. Salah satu bentuknya, tumor plexiform, kerap menimbulkan nyeri, gangguan fungsi tubuh, bahkan disabilitas. Terapi Selumetinib menjadi angin segar karena menawarkan alternatif yang lebih aman dibandingkan pembedahan berisiko tinggi, yang selama ini menjadi satu-satunya pilihan.

Terapi Pertama di Indonesia untuk NF1

Selumetinib telah mendapatkan pengakuan global dan telah digunakan secara klinis di Amerika Serikat sejak 2020. Kini, terapi ini menjadi yang pertama di Indonesia yang secara resmi tersedia untuk anak-anak usia 3 tahun ke atas dengan NF1 simptomatik.

Dr. Feddy, Medical Director AstraZeneca Indonesia, menjelaskan bahwa obat ini dikonsumsi secara oral dan memiliki efek samping minimal. “Durabilitas obat ini dalam mengecilkan tumor sangat baik, bahkan dapat memudahkan tindakan pembedahan dengan risiko yang lebih kecil dan menjaga fungsi tubuh pasien,” jelasnya.

Dorong Deteksi Dini dan Kolaborasi Lintas Sektor

Lebih dari sekadar pengobatan, AstraZeneca menekankan pentingnya membangun sistem kesehatan yang inklusif dan responsif terhadap penyakit langka. Kolaborasi lintas sektor pun menjadi kunci.

Ketua Yayasan MPS dan Penyakit Langka Indonesia, Peni Utami, menyoroti tantangan besar yang dihadapi pasien NF1 dan penyakit langka lainnya, mulai dari keterlambatan diagnosis hingga akses layanan kesehatan yang belum merata. Ia berharap kehadiran Selumetinib di Indonesia dapat menjadi awal dari perubahan yang lebih luas.

“Dengan meningkatnya kolaborasi, edukasi, dan kepedulian, kita bisa membangun sistem yang lebih adil dan inklusif bagi semua pasien penyakit langka di Tanah Air,” kata Peni.

Peluncuran terapi Selumetinib menjadi tonggak penting dalam perjalanan pengelolaan NF1 di Indonesia. Langkah ini diharapkan mendorong deteksi dini, diagnosis tepat, serta perawatan yang menyeluruh untuk meningkatkan harapan dan kualitas hidup pasien penyakit langka. (YAN KUSUMA/DIN) 

TRENDING