Untuk Ibu Hamil, Brasil Tangguhkan Vaksin AstraZeneca


Kandidat vaksin untuk virus corona Covid-19 hasil pengembangan AstraZeneca, produsen farmasi Inggris. ( Foto: DADO RUVIC / REUTERS )

Sao Paulo, Rio de Janeiro, dan beberapa kota di Brasil lainnya menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk ibu hamil mulai Selasa (11/5) waktu setempat. Hal tersebut dilakukan atas saran Kementerian Kesehatan setelah mendapat laporan kematian.

Menteri Kesehatan Brasil Marcelo Queiroga mengatakan penangguhan itu berlaku sampai jajarannya mengetahui dengan pasti penyebab kematian seorang perempuan di Rio de Janeiro usai menerima vaksin tersebut.

“Penangguhan ini dibuat tim ahli dan berdasarkan kriteria teknis,” kata Queiroga dilansir dari AFP, Rabu (12/5).

Dalam kesempatan itu, Konsultan Program Vaksinasi Nasional Jorge Kalil menyatakan timnya masih menganalisis detail keseluruhan kasus tersebut.

“Belum jelas apakah vaksin menyebabkan pembekuan darah. Kami masih menganalisis detail keseluruhan kasus untuk mendapatkan kesimpulan dan mengklarifikasi hal yang terjadi,” tutur Jorge Kalil.

Regulator kesehatan Brasil Anvisa turut merekomendasikan penangguhan pemberian vaksin AstraZeneca terhadap ibu hamil sejalan dengan analisis detail keseluruhan tersebut.

Lebih lanjut, Koordinator Program Vaksinasi Nasional Franciele Francinato mengatakan perempuan hamil yang telah menerima dosis pertama AstraZeneca harus menunda suntikan kedua sampai kementerian mengeluarkan pedoman baru.

Seperti dilansir AFP, 22 dari 27 negara bagian Brasil memutuskan memberhentikan sementara pemberian vaksin AstraZeneca kepada ibu hamil, ibu menyusui, serta perempuan dengan komorbid.

Terpisah, AstraZeneca menyatakan ibu hamil dan menyusui telah dikeluarkan dari tes vaksinnya. “Tidak ada efek samping terkait kehamilan yang diamati dalam penelitian pada hewan.”

Brasil memberikan sebagian besar masyarakatnya suntikan vaksin CoronaVac, kemudian dengan dosis terbatas vaksin AstraZeneca dan Pfizer. Vaksin AstraZeneca disebut mewakili 26 persen dari semua dosis yang diberikan Brasil hingga kini.

Sementara itu, beberapa negara Eropa telah membatasi suntikan AstraZeneca untuk kelompok usia lebih tua. Hal itu dilakukan setelah melihat hubungan antara vaksin itu dengan pembekuan darah walau sangat jarang tapi bisa berakibat fatal ketika tingkat trombosit rendah.

Uni Eropa juga berencana menyetop pemesanan vaksin corona AstraZeneca setelah Juni ketika kontraknya berakhir. Rencana penghentian pembelian terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap potensi efek samping vaksin Covid-19 buatan perusahaan Inggris-Swedia itu.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>