Dunia
Han Duck-soo: Doktor Ekonomi dari Harvard yang Menjadi Presiden Sementara Korea Selatan
AKTUALITAS.ID – Setelah pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol pada (14/12/2024), Perdana Menteri Han Duck-soo diangkat sebagai presiden sementara Korea Selatan. Han, yang berprofesi sebagai teknokrat dan memiliki latar belakang akademis yang kuat dengan gelar doktor ekonomi dari Harvard, kini dihadapkan pada tantangan berat di tengah krisis politik paling serius negara itu dalam empat dekade terakhir.
Pemakzulan Yoon Suk Yeol terjadi setelah upayanya untuk memberlakukan darurat militer pada 3 Desember, yang berujung pada hilangnya kekuasaan presiden. Sebagai hasilnya, Han Duck-soo, yang sudah lama dikenal sebagai sosok moderat dengan pengalaman luas, diharuskan mengambil alih kepemimpinan sementara. Dalam suasana politik yang terkotak-kotak, Han dianggap sebagai figur yang unik, karena kariernya yang melintasi batasan partai politik.
Kini, Han Duck-soo bertugas untuk menjaga stabilitas pemerintahan di tengah ancaman dari Korea Utara yang bersenjata nuklir, serta menangani keadaan ekonomi domestik yang sedang melambat. Masa jabatan presiden sementaranya bisa terancam oleh penyelidikan kriminal yang berkaitan dengan keputusannya dalam penerapan darurat militer.
Di usia 75 tahun, Han Duck-soo memiliki pengalaman di berbagai posisi penting dalam pemerintahan selama lebih dari tiga dekade, termasuk sebagai duta besar untuk Amerika Serikat, menteri keuangan, menteri perdagangan, dan sekretaris presiden untuk koordinasi kebijakan. Ia juga pernah menjabat sebagai perdana menteri, duta besar untuk OECD, serta pemimpin berbagai lembaga think tank. Menurut Yoon Suk Yeol, yang menunjuk Han sebagai perdana menteri pada 2022, “Keterampilan dan keahlian Han Duck-soo diakui dan tidak terikat pada faksi politik manapun.”
Han Duck-soo terkenal dengan keahliannya dalam ekonomi, perdagangan, dan diplomasi, serta reputasinya yang rasional dan moderat. Ia memiliki rekam jejak yang baik dalam menjalin kerja sama dengan mitra utama Korea Selatan, khususnya Amerika Serikat, termasuk saat terlibat dalam penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas AS-Korea Selatan.
Masa jabatan Han sebagai presiden sementara diperkirakan akan berlangsung beberapa bulan, menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi tentang nasib Yoon Suk Yeol. Jika Yoon dipecat, pemilihan presiden baru harus diadakan dalam waktu 60 hari. Sementara itu, Partai Demokrat sebagai oposisi utama telah mengajukan keluhan terhadap Han Duck-soo untuk penyelidikan terkait perannya dalam kegagalan mencegah penerapan darurat militer.
Kehadirannya sebagai presiden sementara menjadi titik penting di tengah ketidakpastian politik, di mana banyak yang berharap agar stabilitas dan keberlanjutan pemerintahan dapat terjaga sampai situasi politik normal kembali. (Damar Ramadhan)
- Ragam18 jam lalu
Pengacara Elza Syarief Terbaring Kritis, Farhat Abbas Ajak Doa Bersama
- Ragam20 jam lalu
Kualitas Air Memengaruhi Rasa Kopi: Air Mineral Kemasan Lebih Disarankan
- POLITIK9 jam lalu
Sandiaga Uno Tegaskan Masih Nunggu Hasil Putusan Mukernas PPP soal Posisi Ketua Umum
- Jabodetabek11 jam lalu
Tragis! Ayah di Bekasi Cabuli Anak Kandung Hingga Hamil, Ditangkap Polisi
- Multimedia6 jam lalu
FOTO: Denny JA Lantik 11 Duta Puisi Esai
- POLITIK24 jam lalu
Deddy Sitorus Ungkap Indikasi Upaya Pengacakan Kongres PDIP 2025
- POLITIK11 jam lalu
Pramono Anung Janji Akusisi Program Kandidat Lain untuk Membangun Jakarta
- OtoTek17 jam lalu
Industri Otomotif China Catatkan Pertumbuhan Pesat pada November 2024