NASIONAL
Pahlawan Tanpa Jasa Jadi Korban, DPR Desak Tindakan Tegas Atas KKB
 
																								
												
												
											AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, mendesak negara untuk mengambil tindakan tegas terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang baru-baru ini menyerang tenaga pendidik di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Ia menekankan bahwa guru, yang merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, harus dilindungi, bukan dijadikan korban kekerasan.
Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta pada Senin (24/3/2025), Hasanuddin menegaskan bahwa serangan terhadap tenaga pendidik dan tenaga kesehatan adalah bentuk teror yang bertujuan menciptakan ketakutan serta menghambat pembangunan sumber daya manusia di Papua. Ia menilai KKB kini bukan hanya kelompok separatis, tetapi telah berubah menjadi kelompok teroris yang merusak masa depan anak-anak Papua.
“Kita harus melihat ini sebagai ancaman serius terhadap keutuhan bangsa. Aparat keamanan harus segera mengambil langkah cepat dan terukur untuk memastikan keamanan di wilayah tersebut serta menindak tegas para pelaku,” ujar Hasanuddin.
Hasanuddin juga menyoroti pentingnya strategi keamanan yang lebih efektif dan terintegrasi di Papua, dengan memperkuat pengamanan di daerah-daerah rawan serta memastikan perlindungan terhadap tenaga pendidik dan masyarakat sipil. Ia pun meminta agar pemerintah mempercepat upaya penegakan hukum dan memberikan perhatian khusus kepada keluarga korban.
Serangan yang terjadi pada Jumat (21/3/2025) tersebut mengakibatkan satu guru meninggal dunia, tiga korban mengalami luka berat, dan empat lainnya mengalami luka ringan. Para korban merupakan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan yang tengah bertugas di wilayah pedalaman Papua. Insiden ini mengguncang banyak pihak, mengingat upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan di daerah tersebut.
Kepala Kepolisian Resor Yahukimo, AKBP Heru Hidayanto, mengonfirmasi insiden tersebut dan melaporkan bahwa para korban yang berhasil dievakuasi telah mendapatkan perawatan medis, sementara dua korban lainnya tetap aman atas permintaan pribadi mereka.
Desakan untuk tindakan tegas ini semakin menguat karena dampak dari serangan tersebut bukan hanya merusak kedamaian di Papua, tetapi juga mengganggu stabilitas nasional secara keseluruhan. (Mun/Ari Wibowo)
- 
																	   EKBIS30/10/2025 08:15 WIB EKBIS30/10/2025 08:15 WIBDaftar Lengkap Harga BBM Pertamina 30 Oktober 2025: Pertamax Stabil, Dexlite Naik Tipis 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 11:15 WIB EKBIS30/10/2025 11:15 WIBHarga Emas Antam Turun Rp 4.000, Berikut Daftar Harga Hari Ini 
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 09:15 WIB EKBIS30/10/2025 09:15 WIBPasar Saham RI Menguat, IHSG Tembus 8.184,39 pada Kamis (30/10/2025) 
- 
																	   DUNIA30/10/2025 08:00 WIB DUNIA30/10/2025 08:00 WIBIsrael Bombardir Gaza Lagi, 30 Orang Tewas di Tengah Gencatan Senjata 
- 
																	   DUNIA30/10/2025 22:00 WIB DUNIA30/10/2025 22:00 WIBChina Siap Luncurkan Shenzhou-21, Tiga Astronot Terbang ke Antariksa 
- 
																	   NASIONAL30/10/2025 12:00 WIB NASIONAL30/10/2025 12:00 WIBPenyegaran Organisasi! Kapolri Jenderal Sigit Lantik 4 Kapolda dan Kadivkum Baru 
- 
																	   NASIONAL30/10/2025 12:45 WIB NASIONAL30/10/2025 12:45 WIBCPNS 2026 Resmi Dibuka, Ini 5 Jurusan yang Paling Dibutuhkan dan Berpeluang Besar Lolos 

 
																	
																															 
									 
									 
																	 
									











 
											 
											 
											 
											 
											 
											




