Connect with us

POLITIK

PKB Tegur Jubir Istana yang Anggap Enteng Teror Kepala Babi ke Wartawan

Aktualitas.id -

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Abdullah. (Foto: Fraksi PKB)

AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdullah, menyayangkan pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi yang dinilai meremehkan intimidasi yang dialami oleh jurnalis Bocor Alus Politik atau Tempo Media, Fransisca Christy Rosana (Cica).

Abdullah menegaskan bahwa intimidasi yang dialami Cica, mulai dari pengiriman kepala babi tanpa kuping, bangkai tikus yang dipenggal, doxing, hingga peretasan akun WhatsApp ibunya, bukanlah masalah sepele yang bisa diremehkan.

“Intimidasi terhadap Cica mulai dari kepala babi tanpa kuping, bangkai tikus yang telah dipenggal, kemudian doxing terhadap Cica dan peretasan akun WhasApp Ibunya Cica bukanlah masalah yang sepeleh,” ujar Abduh dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/3/2025).

Lebih lanjut, Abdullah mengutip pernyataan pakar komunikasi Gun Gun Haryanto yang juga menilai bahwa pernyataan Hasan Nasbi agar kepala babi yang diterima Cica “dimasak saja” adalah tidak tepat dan justru memperkeruh suasana. “Artinya dengan begitu komunikasi publik oleh pemerintah atau Jubir Istana itu mesti dievaluasi,” tegasnya.

Menurut Abdullah, klarifikasi yang disampaikan oleh Hasan Nasbi tidak memiliki dasar yang kuat dan terkesan hanya sebagai pembenaran semata. Ia khawatir pernyataan-pernyataan tersebut justru akan menimbulkan sentimen negatif terhadap pemerintah dan menambah beban bagi Presiden Prabowo yang tengah berupaya mensosialisasikan kebijakan-kebijakan baru.

Untuk memperbaiki komunikasi publik pemerintah, Abdullah mendesak agar pemerintah memiliki empati dan perspektif yang kuat terhadap HAM dan penegakan hukum, terutama dalam kasus pelanggaran terhadap nilai-nilai demokrasi seperti kebebasan pers. “Jika tidak, ya seperti yang terjadi sekarang. Ada pandangan pemerintah tidak mendukung kebebasan pers dan tidak berikhtiar memperkuat demokrasi. Hal ini mesti diperbaiki mulai dari komunikasi publiknya tadi,” ucap legislator dari Dapil Jawa Tengah VI ini.

Selain mengevaluasi komunikasi publik, Abdullah juga menilai kebuntuan informasi terkait kasus intimidasi terhadap jurnalis Tempo ini dapat diatasi dengan pengungkapan pelaku teror secepat mungkin oleh pihak kepolisian. Ia menanti realisasi pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berjanji akan mengungkap kasus ini.

“Masyarakat menunggu kepolisian mengungkap, pelaku dari teror ke jurnalis Tempo dan menghukum pelaku seberat-beratnya,” kata Abdullah.

Abdullah juga mengajak semua pihak, termasuk pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat luas, untuk proaktif dalam memberikan jaminan keamanan bagi insan pers. “Saya mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum dan masyarakat luas untuk berperan mewujudkan ekosistem pers yang aman dan sehat. Tidak boleh ada ancaman terhadap kebebasan pers yang terus berulang,” tegasnya.

Sebagai anggota Komisi III DPR RI, Abdullah memastikan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus intimidasi terhadap jurnalis Tempo ini agar tidak hilang begitu saja. “Ini untuk mendukung penegakan hukum dan peningkatan kualitas demokrasi Indonesia,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memberikan respons kontroversial terkait teror pengiriman paket berisi kepala babi kepada wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica), dengan berkelakar agar kepala babi tersebut “dimasak saja.” (Mun/Yan Kusuma)

TRENDING