POLITIK
Sinyal Kuat Jokowi Gabung Golkar, Bahlil: ‘Siapapun Boleh Masuk Asal Penuhi Syarat
AKTUALITAS.ID – Isu bergabungnya Presiden ke – 7 Joko Widodo (Jokowi) ke Partai Golkar makin menguat. Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, menyambut positif kemungkinan tersebut dan menegaskan bahwa Golkar adalah partai terbuka dan inklusif.
“Golkar partai terbuka, partai inklusif. Pemilik saham Partai Golkar ini adalah rakyat. Siapapun berhak untuk bisa masuk di Partai Golkar,” ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Namun, Bahlil juga menekankan setiap calon anggota, termasuk Jokowi, harus menjalani proses sesuai mekanisme partai. “Selama semuanya sudah melewati syarat-syarat yang ada, jadi siapapun boleh masuk,” tegasnya.
Pernyataan ini memberikan sinyal kuat Golkar membuka peluang bagi Jokowi untuk bergabung, terutama setelah masa jabatannya sebagai presiden berakhir. Jika terwujud, kehadiran Jokowi diprediksi dapat mengubah dinamika politik nasional dan semakin mengokohkan posisi Golkar sebagai salah satu partai besar di Indonesia.
Masyarakat kini menantikan langkah selanjutnya dan perkembangan lebih lanjut dari potensi kolaborasi antara Jokowi dan Golkar yang selama ini ramai diperbincangkan. (Ari Wibowo/Mun)
-
POLITIK31/12/2025 07:00 WIBEmpat Partai Besar Dukung Pilkada Lewat DPRD, Dede Yusuf: Komisi II Belum Ada Pembahasan
-
RIAU30/12/2025 22:50 WIBPolairud Polres Pelalawan Gagalkan Penyeludupan 2.450 Karung Bawang Ilegal
-
NASIONAL31/12/2025 10:00 WIBKasus CSR BI-OJK Meluas, KPK Dalami Dugaan Suap Rp 3 Miliar
-
OASE31/12/2025 05:00 WIBKeutamaan Surat Al Kautsar: Kunci Syukur di Balik Nikmat yang Tak Terhitung
-
JABODETABEK31/12/2025 05:30 WIBMau Tahun Baruan di Luar? Simak Prakiraan Cuaca Jabodetabek Rabu 31 Desember
-
NUSANTARA31/12/2025 06:30 WIBWNA Australia Tewas Saat Diving di Tulamben Bali Setelah Lepas Regulator di Kedalaman 15 Meter
-
POLITIK31/12/2025 09:00 WIBICW: Menghapus Pilkada Langsung Tidak Menyelesaikan Politik Uang
-
POLITIK31/12/2025 06:00 WIBJeirry Sumampow: Pilkada Lewat DPRD Hanya Melokalisasi Politik Uang

















