Miliki Hak Suara, MKGR Solid Menangkan Airlangga di Munas Golkar


MKGR yang kader-kadernya memiliki hak suara

AKTUALITAS.ID – Perhelatan Musyawarah Nasional atau Munas Golkar tinggal menunggu hitungan hari. Politikus senior Golkar sekaligus Ketua Umum Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Roem Kono mengatakan sikap politik pihaknya tak akan goyah jelang munas.

Roem menyebut MKGR pasti akan konsisten memberikan suaranya kepada Airlangga Hartarto sebagai caketum Golkar di Munas yang akan digelar 4-6 Desember 2019.

“Bahwa ormas MKGR yang kader-kadernya memiliki hak suara sebagai Ketua DPD I dan DPD II bulat dan solid, tak goyah mendukung dan memenangkan Airlangga Hartarto di munas awal Desember mendatang,” kata Roem, Jumat, (29/11).

Dia menjelaskan alasan MKGR mendukung Airlangga karena latar belakang dan pengalaman Menko Perekonomian itu. Ia percaya kemampuan Airlangga bisa kembali menjadi nakhoda Golkar periode 2019-2024.

Roem menekankan hal ini karena Golkar ke depan ada agenda politik besar yang mesti dihadapi. Menurutnya, Airlangga akan menjadi figur penting Golkar untuk menghadapi Pemilu 2024.

“Airlangga juga sebagai figur sentral Partai Golkar untuk menghadapi sukses pileg dan pilpres 2024,” jelasnya.

Kemudian, ia pun mengkampanyekan kesolidan suara kader untuk memilih kembali Airlangga sebagai ceketum petahana. Kata Roem, soliditas internal Golkar mesti dibangun sesuai moto Golkar satu untuk Indonesia

Dia setuju dengan cara Airlangga yang menawarkan perjanjian kepada pesaingnya, Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet untuk bergabung. Airlangga disebut akan memberi jabatan strategis kepada loyalis pendukung Bamsoet.

Terkait adanya protes sejumlah pihak Airlangga rangkap jabatan Ketum dan Menko Perekonomian, ia menjawab sebenarnya tak ada masalah. Menurutnya, dari Ketum Golkar era Akbar Tanjung sudah rangkap jabatan.

Akbar saat memimpin Golkar periode 1998-2004 merangkap selaku Ketua DPR. Begitupun saat Jusuf Kalla menjadi nakhoda Golkar periode 2004-2009.

“Kita sudah punya fakta dan pengalaman para ketua umum terdahulu seperti Akbar Tandjung dalam situasi ancaman pembubaran partai dan juga sebagai Ketua DPR yang sangat sibuk Golkar meraih peringkat satu,” tuturnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>