Berita
Soal Tas Bantuan Presiden, Ketua Komisi VIII: Bukan Tasnya yang Mau Dimakan
AKTUALITAS.ID – Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mengkritik penditribusian bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah di sejumlah daerah. Pasalnya, terdapat penyaluran bantuan yang terhambat karena tas pembungkus berlabel “Bantuan Presiden” belum tersedia. “Keterlambatan itu ya kita sayangkan kalau alasannya tas bertuliskan ‘Bantuan Presiden’. Kan bukan tasnya yang mau dimakan. Berasnya, sama bahan-bahan pokoknya,” ujar Yandri […]
AKTUALITAS.ID – Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mengkritik penditribusian bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah di sejumlah daerah. Pasalnya, terdapat penyaluran bantuan yang terhambat karena tas pembungkus berlabel “Bantuan Presiden” belum tersedia.
“Keterlambatan itu ya kita sayangkan kalau alasannya tas bertuliskan ‘Bantuan Presiden’. Kan bukan tasnya yang mau dimakan. Berasnya, sama bahan-bahan pokoknya,” ujar Yandri kepada wartawan, Kamis (30/4/2020).
Menurut dia, dalam bansos tak diperlukan embel-embel “Bantuan Presiden”. Hal yang diperlukan masyarakat adalah sembako untuk menyambung hidupnya, bukan hal remeh seperti itu.
Selain itu, hal ini bukanlah alasan terjadinya keterlambatan dalam pendistribusian bansos. Pasalnya, bantuan tidak hanya sekali disalurkan ke masyarakat. “Yang penting tepat waktu sehingga masyarakat tidak berkeliaran dan tidak banyak yang pulang kampung dan tidak banyak masalah dan mengeluh,” ujar Yandri.
Wakil Ketua Umum PAN itu pun meminta pemerintah pusat, khususnya Kementerian Sosial, untuk memperbaiki proses penyaluran bansos, terutama dalam hal pendataan, agar bantuan dapat tersalurkan pada yang berhak. “Jangan sampai salah sasaran. Tapi, kita sudah dengar dari Pak Mensos, beliau menyerahkan kepada bupati dan wali kota untuk mengatur siapa nama-nama yang berhak mendapatkan bantuan sosial,” ujar Yandri.
Sebelumnya, Menteri Sosial Juliari Batubara menyebut bahwa paket sembako untuk warga terdampak virus Covid-19 sempat tersendat. Sembako sudah tersedia, tetapi tas pembungkus belum tersedia.
Pembungkus itu belum tersedia karena produsen tas tersebut mengalami kesulitan impor bahan baku sehingga menyebabkan distribusi bansos terkendala meski paket sembako sudah tersedia. Tas untuk mengemas paket sembako itu bertuliskan “Bantuan Presiden RI Bersama Lawan Covid-19”. Di tas itu juga terdapat logo Presiden Republik Indonesia dan Kementerian Sosial serta cara-cara agar terhindar dari virus Covid-19.
-
NASIONAL29/10/2025 13:00 WIBProvinsi Dengan Pendaftar Terbanyak Akan Terima Kuota Haji Lebih Besar
-
POLITIK29/10/2025 12:00 WIBBawaslu Minta KPU dan Pemerintah Segera Atur Penggunaan AI di Pemilu
-
NUSANTARA29/10/2025 12:30 WIBKeracunan Massal MBG Terjadi di Lembang Bandung Barat, Ratusan Anak Jadi Korban
-
POLITIK29/10/2025 11:00 WIBKPU: Digitalisasi Pemilu Memerlukan Peningkatan Kapasitas SDM
-
FOTO29/10/2025 17:49 WIBFOTO: Projo Siap Gelar Kongres III Awal November 2025
-
NUSANTARA29/10/2025 18:00 WIBPolisi Ringkus Empat Pelaku Persetubuhan Anak Dibawah Umur di Riau
-
DUNIA29/10/2025 14:00 WIBLagi! Israel Langgar Gencatan Senjata dan Bunuh Sembilan Warga Gaza
-
OLAHRAGA29/10/2025 14:30 WIBVeda Ega Pratama Naik Kelas ke Moto3 2026

















