Connect with us

Berita

Trump Galang Dukungan Negara Sekutu untuk Tekan China soal Virus Corona

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan saat ini tengah berupaya menggalang dukungan dari sejumlah negara sekutu untuk mendukung argumen bahwa China telah gagal menanggulangi penyebaran, dan menyembunyikan dampak mematikan wabah virus corona. Seperti dilansir CNN, Rabu (6/5), menurut dua sumber, Trump beserta Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, […]

Published

on

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan saat ini tengah berupaya menggalang dukungan dari sejumlah negara sekutu untuk mendukung argumen bahwa China telah gagal menanggulangi penyebaran, dan menyembunyikan dampak mematikan wabah virus corona.

Seperti dilansir CNN, Rabu (6/5), menurut dua sumber, Trump beserta Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, dilaporkan dalam beberapa waktu belakangan semakin gencar melobi negara-negara sekutu untuk bersama-sama menyalahkan China atas pandemi virus corona.

Menurut seorang sumber, Trump dalam tiga pekan belakangan rajin mengontak sejumlah kepala negara sekutu AS membicarakan persoalan tersebut. Meski sejumlah negara sekutu cemas upaya itu akan semakin mempertajam perseteruan kedua negara, tetapi beberapa pemimpin negara di Eropa dilaporkan memang menyoroti upaya China dalam menangani wabah virus corona.

Pemerintah AS bahkan dilaporkan sudah mempertimbangkan mengambil sejumlah kebijakan terhadap China terkait pandemi virus corona. Yakni kemungkinan menerapkan tarif tambahan bagi barang-barang produksi China, melucuti kekebalan hukum China di tataran internasional, dan mengacaukan kegiatan sejumlah perusahaan telekomunikasi asal Negeri Tirai Bambu.

Meski begitu, sampai saat ini para pejabat berwenang menyatakan belum ada kebijakan yang diambil terkait polemik tersebut.

Salah satu pihak yang dilaporkan mendesak Trump supaya mengambil sikap lebih keras terhadap China adalah menantu sekaligus penasihatnya, Jared Kushner. Menurut tiga sumber, Kushner meyakini Trump harus melakukan hal itu untuk menekan China, sekaligus menaikkan dukungan politik di AS menjelang pemilihan presiden pada November mendatang.

“Semakin Anda menekan China, maka akan semakin sedikit Anda dapat mengatakan bahwa kami lambat dalam mobilisasi,” ujar sumber yang dekat dengan Gedung Putih tersebut.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, yang selama ini kerap menyarankan Trump untuk mempererat hubungan ekonomi dengan China mulai mempertimbangkan untuk mengambil langkah tegas terhadap Negeri Tirai Bambu terkait pandemi virus corona. Akan tetapi, menurut sumber, Mnuchin masih berhati-hati dan enggan membahayakan perjanjian penghentian perang dagang tahap pertama dengan China yang diteken pada 2019 lalu.

Sumber tersebut menambahkan, sampai saat ini pemerintahan Trump tetap berupaya memisahkan urusan perdagangan dengan China dari urusan politik. Termasuk soal pembelian produk pertanian dari China, utamanya kedelai, dalam jumlah besar dari AS.

Meski begitu, Trump sampai saat ini terlihat menghindari mengkritik langsung Presiden China, Xi Jinping, untuk menghormati hubungan pribadi keduanya.

Meski begitu, sejumlah kalangan pengusaha yang menjadi rekan dekat Trump dilaporkan sudah memberi peringatan kalau pemerintah AS bersikap keras terhadap China maka akan memperburuk perekonomian dalam negeri.

Gedung Putih dan Kementerian Keuangan AS belum menanggapi laporan tersebut. Sedangkan Kementerian Luar Negeri AS menolak memberi komentar.

Trump pekan lalu mengatakan China menutupi penyebaran virus corona yang ternyata mematikan sebagai akibat kekeliruan mereka sendiri.

Pompeo juga berulang kali mengklaim mereka mempunyai sejumlah bukti virus corona adalah rekayasa dari laboratorium Institut Virologi Wuhan, China. Namun, sampai saat ini mereka belum bisa membuktikan tuduhan tersebut.

Pemerintah China pun berulang kali membantah tuduhan tersebut. Mereka balik menuding Trump dan pemerintahannya mencoba menutupi kesulitan mereka dalam menghadapi wabah virus corona di dalam negeri.

Trending