Berita
Sanksi Pidana Pelanggar PSBB Transisi DKI, Golkar: Lebih Baik Keras
AKTUALITAS.ID – Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta setuju dengan usulan Pemprov DKI terkait sanksi pidana bagi pelanggar PSBB transisi di DKI. Menurutnya, kebijakan ini akan meningkatkan kontrol dan pengawasan terkait Corona (COVID-19) di Jakarta. “Setuju, kasih sanksi yang berat para pelanggar aturan. Tingkatkan kontrol dan pengawasan. Percuma ada aturan kalau tidak ada penindakan dan pengawasan,” […]
AKTUALITAS.ID – Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta setuju dengan usulan Pemprov DKI terkait sanksi pidana bagi pelanggar PSBB transisi di DKI. Menurutnya, kebijakan ini akan meningkatkan kontrol dan pengawasan terkait Corona (COVID-19) di Jakarta.
“Setuju, kasih sanksi yang berat para pelanggar aturan. Tingkatkan kontrol dan pengawasan. Percuma ada aturan kalau tidak ada penindakan dan pengawasan,” kata Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Basri Baco saat dihubungi, Jumat (17/7/2020).
Basri mengatakan lebih baik sanksi berat dilakukan dari awal sebelum nantinya terlambat. Hal ini menurutnya karena kondisi DKI Jakarta yang tidak bisa lockdown dan pengawasan yang cenderung lemah.
“Penindakan dan pengawasan masih lemah dan kurang, lebih baik keras sebelum terlambat. Kita tidak bisa lockdown karena ekonomi harus diselamatkan, sehingga sanksi berat serta pengawasan ujung tombaknya agar penyebaran bisa ditekan sampai virusnya makin hari makin lemah,” ujar Basri.
Dia juga meminta agar saat PSBB transisi lanjutan ini masyarakat bisa lebih banyak di rumah. Sementara petugas dan aparat keamanan menindak bagi yang melanggar di luar rumah.
“Dalam keadaan begini masyarakat disarankan di dalam rumah dan kantor. Petugas dan aparat kerja di luar rumah dan kantor awasi dan tindak yang melanggar,” ucap Basri.
Basri mengatakan lebih baik sanksi berat dilakukan dari awal sebelum nantinya terlambat. Hal ini menurutnya karena kondisi DKI Jakarta yang tidak bisa lockdown dan pengawasan yang cenderung lemah.
“Penindakan dan pengawasan masih lemah dan kurang, lebih baik keras sebelum terlambat. Kita tidak bisa lockdown karena ekonomi harus diselamatkan, sehingga sanksi berat serta pengawasan ujung tombaknya agar penyebaran bisa ditekan sampai virusnya makin hari makin lemah,” ujar Basri.
Dia juga meminta agar saat PSBB transisi lanjutan ini masyarakat bisa lebih banyak di rumah. Sementara petugas dan aparat keamanan menindak bagi yang melanggar di luar rumah.
“Dalam keadaan begini masyarakat disarankan di dalam rumah dan kantor. Petugas dan aparat kerja di luar rumah dan kantor awasi dan tindak yang melanggar,” ucap Basri.
- Nusantara10 jam lalu
Bersenggolan Sepeda Motor, Pria Muda Ditikam Hingga Tewas
- Multimedia23 jam lalu
FOTO: KKP Laporkan Capaian Kinerja Sektor Perikanan Budi Daya dan Pengembangan SDM
- EkBis20 jam lalu
Rayakan Nataru 2025, bTaskee Indonesia Luncurkan Promo Fantastis untuk Pengguna!
- POLITIK24 jam lalu
PKB: Isu Muktamar Luar Biasa NU Bisa Menyebabkan Keresahan Daerah
- Nasional18 jam lalu
Muhammadiyah Belum Dapat Kejelasan Terkait Jatah Tambang Bekas PT Adaro Energy
- POLITIK14 jam lalu
Projo Siap Bertransformasi Jadi Partai Politik, Tunggu Arahan Jokowi
- Nusantara20 jam lalu
Dituduh Curi HP, Seorang Santri di Boyolali Dibakar
- Oase13 jam lalu
Nabi Muhammad SAW: Pentingnya Bekerja untuk Mandiri dan Memuliakan Diri