Connect with us

Berita

Senin Pagi, Dolar AS Berada di Level Rp 14.650

AKTUALITAS.ID – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini ada di level Rp 14.650. Angka ini lebih rendah dibandingkan perdagangan kemarin. Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Senin (26/10/2020). Hingga pukul 09.20 WIB, dolar AS terpantau bergerak di rentang Rp 14.670-14.650. Pelemahan ini lebih dalam dibandingkan pekan lalu yang masih bergerak di level Rp […]

Aktualitas.id -

AKTUALITAS.ID – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini ada di level Rp 14.650. Angka ini lebih rendah dibandingkan perdagangan kemarin. Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Senin (26/10/2020).

Hingga pukul 09.20 WIB, dolar AS terpantau bergerak di rentang Rp 14.670-14.650. Pelemahan ini lebih dalam dibandingkan pekan lalu yang masih bergerak di level Rp 14.700-an.

Nilai tukar rupiah sendiri diprediksi akan melemah terhadap dolar AS. Diprediksi rupiah akan berada di level Rp 14.550 hingga Rp 14.800.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan sentimen negatif dalam negeri muncul dari potensi gelombang demo menolak UU Cipta Kerja. Hal itu dinilai akan membuat sentimen negatif di pasar, dan melemahkan rupiah.

“Kalau dari dalam negeri masih berkutat isu penolakan dari UU Ciptaker demo-demo. Ada lagi pengumuman demo besar-besaran dari buruh KSPI kalau Jokowi tekan Omnibus Law,” ujar Ariston kepada detikcom.

Di sisi lain, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee justru memprediksi rupiah bisa menguat, menurutnya hal itu terjadi karena Joe Biden tampak di atas angin dalam debat calon Presiden AS.

Banyak investor menurutnya percaya dengan kebijakan yang akan didatangkan Biden, maka dari itu banyak yang berani melepas dolarnya ke instrumen lain. Hans memprediksi rupiah akan berada di rentang Rp 14.550 hingga Rp 14.750.

“Kalau secara umum sebenarnya rupiah berpotensi menguat dalam periode menengah. Karena kemungkinan Biden memenangkan pemilu, jadi stimulus lebih banyak dan juga dia bisa hilangkan perang dagang,” kata Hans.

TRENDING