Berita
PPP Minta Baleg Keluarkan RUU HIP dari Prolegnas Prioritas dan Lima Tahunan
AKTUALITAS.ID – PPP meminta Badan Legislasi DPR RI mengeluarkan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dari Prolegnas Prioritas 2021 dan Prolegnas lima tahunan. Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, ada dua alasan sebaiknya RUU ini tidak dilanjutkan. “RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) harus didrop atau dikeluarkan dari Prolegnas lima tahunan dan tidak dimasukkan dalam Prolegnas Prioritas […]
AKTUALITAS.ID – PPP meminta Badan Legislasi DPR RI mengeluarkan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dari Prolegnas Prioritas 2021 dan Prolegnas lima tahunan. Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, ada dua alasan sebaiknya RUU ini tidak dilanjutkan.
“RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) harus didrop atau dikeluarkan dari Prolegnas lima tahunan dan tidak dimasukkan dalam Prolegnas Prioritas 2021,” ujar Arsul dalam keterangannya, Kamis (26/11/2020).
Alasan pertama, pemerintah merespons dengan mengubah substansi RUU HIP menjadi RUU BPIP. Hal itu tertuang dalam Daftar Inventarisasi Masalah yang disampaikan pemerintah ke DPR.
“Dari keseluruhan DIM tersebut maka substansi RUU yang dikehendaki Pemerintah menjadi mengubah total materi muatan RUU HIP. Oleh karena itu, PPP berpendapat tidak relevan lagi untuk mencantumkan RUU HIP dalam Prolegnas,” jelas Arsul.
RUU HIP juga ditolak di kalangan masyarakat. Syarat diterima secara sosiologis dan filosofis tidak dipenuhi RUU HIP.
“PPP mencatat tidak ada yang mendukung jika RUU dibahas dengan substansi kontroversial seperti yang ada dalam RUU HIP,” kata Arsul.
PPP meminta DPR dan pemerintah tidak perlu meneruskan pencantuman RUU HIP dalam Prolegnas. Arsul mengatakan, PPP menghormati hak fraksi maupun pemerintah yang mengajukan RUU BPIP.
“Namun PPP menghormati hak fraksi manapun atau Pemerintah untuk mengajukan RUU BPIP. Inipun seyogianya disosialisasikan dan dibuka dulu ruang konsultasi publiknya,” pungkasnya.
-
Multimedia14 hours ago
FOTO: Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu
-
POLITIK18 hours ago
Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu untuk Refleksi Kinerja dan Strategi Kedepan
-
POLITIK11 hours ago
Ketua Komisi II Menentang Pembentukan KPU-Bawaslu Ad Hoc
-
Ragam22 hours ago
Bantah Gelapkan Harta Warisan, Ratna Sarumpaet: Aku Enggak Dendam
-
Ragam19 hours ago
Aura Kasih Debut Jadi Eksekutif Produser, Film “Anak Kunti” Siap Menggebrak Asia
-
EkBis11 hours ago
Bayar Pakai QRIS Kena PPN 12%: Penjelasan dan Simulasi Kenaikan Pajak
-
OtoTek20 hours ago
WhatsApp Hadirkan Fitur Baru untuk Meriahkan Libur Akhir Tahun
-
Nasional13 hours ago
Yenny Wahid Kritik Rencana Kenaikan PPN 12 Persen di Haul ke-15 Gus Dur