Berita
Alami Lonjakan Kasus Mutasi Virus Corona, Inggris Perketat Lockdown
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali menerapkan penguncian wilayah (lockdown) ketat secara nasional setelah mengalami lonjakan kasus infeksi virus corona mutasi baru dalam beberapa waktu terakhir. “Jelas bahwa kita semua perlu berbuat lebih banyak lagi untuk mengendalikan kasus varian baru corona ini. Itu berarti pemerintah sekali lagi memerintahkan Anda semua untuk berdiam diri di rumah,” […]

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali menerapkan penguncian wilayah (lockdown) ketat secara nasional setelah mengalami lonjakan kasus infeksi virus corona mutasi baru dalam beberapa waktu terakhir.
“Jelas bahwa kita semua perlu berbuat lebih banyak lagi untuk mengendalikan kasus varian baru corona ini. Itu berarti pemerintah sekali lagi memerintahkan Anda semua untuk berdiam diri di rumah,” kata Johnson pada Senin (4/1).
Dalam pidatonya yang disiarkan langsung di seluruh negeri, Johnson menuturkan lockdown kali ini pun turut menghentikan aktivitas sekolah.
“Itu berarti tidak mungkin dan tidak adil melangsungkan seluruh ujian sekolah musim panas ini seperti biasa,” kata Johnson.
Ia menuturkan pemerintah tengah menyusun alternatif bagi kegiatan belajar mengajar di tengah penguncian wilayah kali ini.
Selama lockdown, Johnson menuturkan pemerintah hanya mengizinkan warga untuk bepergian keluar rumah untuk beberapa alasan seperti belanja kebutuhan dasar, olah raga, dan kebutuhan medis.
Johnson juga memaparkan warga tetap bisa keluar rumah untuk menghindari ancaman kekerasan dalam rumah tangga, sebuah isu yang sempat banyak dibahas selama pandemi virus corona.
Berkaitan dengan imigrasi, Johnson mengatakan pemerintah akan membatasi kepergian internasional. Ia memaparkan perjalanan luar negeri saat lockdown hanya terbatas bagi mereka “yang memiliki izin legal” seperti urusan pekerjaan dan bisnis.
Dikutip CNN, Inggris juga menutup fasilitas publik seperti gelanggang olahraga luar ruangan. Namun, tempat beribadah akan tetap dibuka dengan syarat para jemaah menerapkan aturan menjaga jarak dan protokol kesehatan lainnya.
Johnson belum mengatakan kapan lockdown akan berakhir. Namun, beberapa pihak memperkirakan penguncian wilayah akan berlaku hingga pertengahan Februari.
Penerapan lockdown dilakukan setelah ahli kesehatan dan medis, serikat guru, dan legislator Inggris menyerukan Johnson agar kembali menerapkan penguncian wilayah yang lebih ketat lagi menyusul tren kasus penularan Covid-19 yang masih meningkat signifikan.
Johnson menuturkan lonjakan kasus baru corona di Inggris disebabkan oleh varian baru virus corona.
Namun, hingga kini peneliti belum menemukan apakah mutasi corona baru itu lebih mematikan atau tidak.
Akibat kemunculan mutasi virus corona, puluhan negara sempat melarang perjalanan dari dan ke Inggris. Selain di Inggris, kasus mutasi corona baru ini telah ditemukan setidaknya di 20 negara dunia.
-
NASIONAL28/09/2025 17:30 WIB
KSAL & Pangkoarmada Tinjau Gladi, TNI AL Pamer Kekuatan Laut di Teluk Jakarta
-
EKBIS28/09/2025 19:32 WIB
AHY Ingatkan Pembangunan Ekonomi Jangan Korbankan Lingkungan
-
EKBIS28/09/2025 21:02 WIB
Zulhas Tutup Dapur MBG Bermasalah, 5.900 Lebih Penerima Jadi Korban Keracunan
-
OLAHRAGA28/09/2025 16:01 WIB
Atletico Hajar Madrid 5-2, Mbappe Cs Tumbang di Derby Panas!
-
NASIONAL28/09/2025 16:32 WIB
Program Makan Bergizi Gratis Bermasalah, Prabowo Perintahkan Evaluasi Total
-
NASIONAL29/09/2025 10:00 WIB
Menkes Budi: Semua Dapur SPPG Wajib Kantongi Sertifikat Higienis demi Cegah Keracunan MBG
-
OLAHRAGA28/09/2025 18:00 WIB
80 Atlet Dunia Ikut Kejuaraan Paralayang Internasional di Lombok
-
EKBIS29/09/2025 08:30 WIB
Perbandingan Harga BBM Pertamina vs Swasta Terbaru September 2025, Siapa Paling Murah?