Berita
Setahun Setelah Pandemi Covid-19 Muncul, Wali Kota Wuhan Mundur
Wali Kota Wuhan, China, Zhou Xianwang akan mengundurkan diri setahun setelah kota itu menjadi lokasi pertama yang menerapkan karantina wilayah untuk mencegah penyebaran virus corona penyebab Covid-19. Sejauh ini tidak ada pernyataan resmi atas pengunduran diri Zhou sebagai wali kota dan penggantinya nanti perlu mendapat dukungan dari anggota legislatif kota sebelum pengumuman pergantian jabatan disampaikan. […]

Wali Kota Wuhan, China, Zhou Xianwang akan mengundurkan diri setahun setelah kota itu menjadi lokasi pertama yang menerapkan karantina wilayah untuk mencegah penyebaran virus corona penyebab Covid-19.
Sejauh ini tidak ada pernyataan resmi atas pengunduran diri Zhou sebagai wali kota dan penggantinya nanti perlu mendapat dukungan dari anggota legislatif kota sebelum pengumuman pergantian jabatan disampaikan.
Laman South China Morning Post melaporkan, Kamis (21/1), namun kemarin Zhou disebut sebagai anggota senior dari Konferensi Konsultasi Politik Rakyat Hubei–bukan sebagai wali kota Wuhan–dalam sebuah laporan di situs resmi provinsi.
Selain itu Huang Chuping, yang sebelumnya adalah wakil gubernur Hubei, disebut sebagai Ketua Komite Badan Penasihat Partai Komunis, jabatan yang biasa disandang pejabat senior jelang pensiun.
Zhou dan Huang keduanya berusia 58 tahun–dua tahun lagi pensiun.
Setelah virus corona pertama dilaporkan muncul di Wuhan akhir 2019, Zhou dan mantan ketua partai Ma Guoqiang menjadi dua pejabat yang paling dikecam karena dianggap lamban dalam menangani pandemi.
Beijing menanggapi kecaman masyarakat itu pada Februari dengan menyingkirkan para pejabat provinsi, termasuk Ma dan kemudian Ketua Partai Hubei Jiang Chaoliang. Ma lalu diganti dengan Wang Zhonglin, mantan ketua partai Jinan di Shandong dan Jiang diganti oleh bekas wali kota Shanghai Ying Yong.
Namun Zhou masih tetap menjabat sebagai wali kota meski dia dikecam karena mengizinkan lebih dari 40.000 orang menghadiri pertemuan perayaan Hari Raya Imlek pada Januari lalu di saat virus sedang menyebar cepat.
Zhou kemudian mengakui dalam siaran televisi bahwa peringatan memang tidak memadai.
Zhou juga dikritik karena menerapkan pembatasan, karantina wilayah tiba-tiba di Wuhan–kota berpenduduk 11 juta jiwa–sejak 23 Januari tahun lalu. Setelah jutaan warga kota menyerukan agar dia dicopot di media sosial, Zhou mengatakan dia dan pejabat kota lain “bersedia dipecat demi menyenangkan warga selama pandemi sanggup dikendalikan.”
Setahun kemudian banyak warga Wuhan mengatakan mereka lebih merasa khawatir dengan wabah terbaru virus corona di sebelah timur laut China ketimbang soal apakah Zhou masih menjabat wali kota atau tidak.
-
EKBIS09/06/2025 10:30 WIB
Harga Emas Terjun Bebas, Antam Sentuh Rp 1,9 Juta per Gram
-
RAGAM09/06/2025 12:30 WIB
Luka di Tanah Kaya: Konflik Tambang di Indonesia dan Ketika Nikel Mencabik Raja Ampat
-
EKBIS09/06/2025 09:30 WIB
Harga Beras dan SPHP Masih Melambung Tinggi Hari Ini, 9 Juni 2025
-
OASE09/06/2025 05:00 WIB
Begini Perjalanan Roh Seorang Mukmin Saat Jasad Dikuburkan
-
NASIONAL09/06/2025 06:00 WIB
Wakil Ketua MPR: Hukum Tegas untuk Pelaku Pertambangan Ilegal di Raja Ampat
-
NASIONAL09/06/2025 07:00 WIB
Panas Raja Ampat: Golkar Ungkap Dalang di Balik Kritik Tambang yang Sasar Bahlil
-
POLITIK09/06/2025 09:00 WIB
Terganjal Usia? Pengamat Sebut Jokowi Lebih Masuk Akal Gabung PSI daripada PPP
-
JABODETABEK09/06/2025 05:30 WIB
Hati-hati, Jakarta Diguyur Hujan Ringan Senin 9 Juni 2025