Berita
Wamen BUMN Sebut Indonesia Miliki Cadangan Bijih Nikel Terbesar Dunia
AKTUALITAS.ID – Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury menyebut bahwa Indonesia memiliki posisi kuat untuk membangun industri baterai kendaraan listrik yang terintegrasi. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan cadangan bijih nikel terbesar di dunia. “Kandungan utamanya nikel dan kita punya cadangan nomor 1 terbesar di dunia,” kata Pahala dalam BUMN Media Talk berjudul EV Battery: Masa Depan […]
AKTUALITAS.ID – Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury menyebut bahwa Indonesia memiliki posisi kuat untuk membangun industri baterai kendaraan listrik yang terintegrasi. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan cadangan bijih nikel terbesar di dunia.
“Kandungan utamanya nikel dan kita punya cadangan nomor 1 terbesar di dunia,” kata Pahala dalam BUMN Media Talk berjudul EV Battery: Masa Depan Ekonomi Indonesia, secara virtual, Jakarta, Selasa (2/2/2021).
Karena itu, kata Pahala, sudah waktunya Indonesia memastikan sumber daya yang ada sebagai modal menjadi pemain kuat. Dia tak ingin berbagai sumber daya alam Indonesia hanya diekspor mentah-mentah dan kembali dibeli masyarakat saat sudah menjadi produk siap pakai.
“Jangan sampai kesalahan di abad yang dulu terus berlanjut sampai sekarang. Kita punya bahan bakunya dan harus terlibat dalam pemanfaatan nilai tambahnya,” kata Pahala.
Dengan adanya pemanfaatan nilai tambah ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru. Sehingga dampaknya akan terasa lebih luas karena Indonesia bukan hanya sebagai negara pemilik sumber daya dan pasar, tetapi juga memaksimalkan potensi yang ada.
“Indonesia ini jangan hanya menjadi pasar dan punya kandungan (sumber daya) yang kaya,” kata dia.
Dibangunnya industri kendaraan listrik berbasis baterai ini akan dinilai dapat menciptakan banyak peluang. Diperkirakan penjualan motor listrik pada tahun 2025 mencapai 10 juta unit dan 2 juta unit untuk mobil listrik .
Demi memanfaatkan peluang yang ada, pemerintah akan membangun rantai pasok yang kompetitif. Sehingga para pemain dan pemilik teknologi baterai ini mau datang ke Indonesia untuk bekerja sama dan memproduksinya di Indonesia.
“Sehingga para pemain dan pemilik teknologi baterai ini bisa dan dipastikan membawa teknologinya dan memproduksinya di Indonesia dibandingkan harus membuatnya di luar Indonesia,” kata Pahala mengakhiri.
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
JABODETABEK06/12/2025 05:30 WIBCuaca Jakarta Akhir Pekan: Hujan Merata di Selatan hingga Utara
-
NUSANTARA06/12/2025 10:30 WIBErupsi Semeru: Banjir Lahar Dingin Rusak Rumah dan Fasilitas di Lumajang
-
RAGAM06/12/2025 20:00 WIBPetroChina Fhising Club – WMI Gelar Fishing Gathering dan Santunan Anak Yatim
-
OASE06/12/2025 05:00 WIBMakna Surat An-Najm dan Hubungannya dengan Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW
-
NUSANTARA06/12/2025 12:30 WIBDikepung Banjir dan Longsor, Pemkab Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari
-
NUSANTARA06/12/2025 06:30 WIBSungai Citarum Meluap, Ribuan Warga di 3 Kecamatan Bandung Terendam Banjir
-
NUSANTARA06/12/2025 08:30 WIBBNPB: Korban Meninggal Bencana Sumatera Capai 867 Jiwa, Hampir 850 Ribu Warga Mengungsi

















