Pendiri Demokrat Nilai Kongres Bulan Maret 2020 Cacat Hukum dan Hasilkan Demokrasi Semu


Ketua Umum terpilih Partai Demokrat yang baru, Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan pidato kemenangannya saat Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Dalam kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang selanjutnya menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. AKTUALITAS.ID/Munzir.

AKTUALITAS.ID – Partai Demokrat tengah diguncang prahara. Setelah Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap ada gerakan perebutan paksa partainya yang disebut dilakukan sejumlah pihak ada dari internal, bekas kader dan orang di lingkaran Presiden Joko Widodo. Kini sejumlah pendiri Demokrat mengeluhkan kepemimpinan AHY.

Mantan Ketua Komisi Pengawas Demokrat, Achmad Yahya membeberkan keluhan para kader daerah di bawah kepemimpinan AHY. Di antaranya, DPP kerap meminta iuran dari pengurus di daerah.

“Kepemimpinan Agus selama ini kami menerima aduan bahwa DPP meminta dan memungut iuran di fraksi DPD dan DPC, sehingga menjadi dan menambah beban partai Demokrat di daerah. Di mana hal tersebut tidak pernah terjadi pada ketua umum sebelumnya, yaitu Budi Santoso, Hadi Utomo almarhum, Anas Urbaningrum,” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (2/2/2021).

Kemudian, para kader daerah juga kecewa terkait pelaksanaan kongres Demokrat pada bulan Maret 2020. Menurutnya, kongres tersebut cacat hukum dan menghasilkan demokrasi semu.

“AD/ART Demokrat yaitu tidak memenuhi tata cara kongres partai, tidak ada laporan pertanggungjawaban partai terkesan kongres jadi-jadian, pengangkatan ketua umum Agus dipaksakan,” ucapnya.

Kemudian, lanjut dia, proses penentuan paslon kepala daerah di provinsi kabupaten atau kota yang diusulkan Demokrat pada Ketum sebelumnya diserahkan pada DPC atau masing-masing. Namun, pada kepemimpinan sekarang penentuan cakada ditarik sepenuhnya ke DPP dan tidak menjaring aspirasi pengurus daerah.

“Harapan kader Demokrat secara umum kader Demokrat menginginkan adanya perubahan lebih baik ke depan, kembali partai besar. Kedua, pesan negatif partai ekslusif dan milik keluarga harus dihilangkan,” ujarnya.

Dia menambahkan, kursi partai Demokrat pada dua pemilu terus menurun. Tantangan menaikkan parlemen treshold 5 hingga 7 persen tidak tercapai.

“Dua, hasil pilkada banyak yang gagal. Sehingga Demokrat daerah berharap dapat dipimpin sosok matang, ketokohan yang dapat mengembalikan kejayaan partai Demokrat seperti 2004,” pungkasnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>