Connect with us

Berita

Presiden China Xi Jinping Minta AS Tak Mendikte Negara Lain

Presiden China Xi Jinping menyerukan Amerika Serikat agar tidak bertingkah layaknya bos yang kerap memerintah dan mendikte negara lain. Hal itu diutarakan Xi saat menyerukan kerja sama global di tengah sentimen anti-China yang meningkat. “Kita tidak boleh membiarkan aturan ya g ditetapkan oleh suatu atau beberapa negara dipaksakan pada negara lain atau membiarkan unilateralisme ditetapkan […]

Published

pada

Presiden China Xi Jinping menyerukan Amerika Serikat agar tidak bertingkah layaknya bos yang kerap memerintah dan mendikte negara lain.

Hal itu diutarakan Xi saat menyerukan kerja sama global di tengah sentimen anti-China yang meningkat.

“Kita tidak boleh membiarkan aturan ya g ditetapkan oleh suatu atau beberapa negara dipaksakan pada negara lain atau membiarkan unilateralisme ditetapkan oleh negara-negara tertentu untuk mengatur langkah bagi seluruh dunia,” kata Xi dalam pidatonya di Forum Boao untuk Asia melalui video, Selasa (20/4).

Menurut Xi, negara besar harus berperilaku sesuai dengan status mereka dan dengan rasa tanggung jawab yang lebih besar.

“Memerintah dan mendikte negara lain atau mencampuri urusan dalam negeri negara lain hanya akan merugikan kepentingan sendiri dan membuat orang lain tak berempati,” ucap Xi menambahkan.

Pernyataan itu disebut ditujukan China bagi AS meski tak secara tegas dan langsung menyebut Negeri Paman Sam dalam pidatonya.

Namun, pernyataan Xi itu muncul ketika relasi Beijing dan Washington terus merenggang akibat tekanan AS yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Bulan lalu, AS dan sekutunya mengutuk Beijing dan menjatuhkan sanksi terkoordinasi terhadap sejumlah pejabat China atas dugaan penindasan terhadap Muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya di provinsi Xinjiang.

Relasi AS-Chiba memang terus merenggang terutama sejak kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump. Sebagian besar sanksi keras yang dijatuhkan oleh pemerintahan Trump terhadap beberapa perusahaan teknologi paling terkemuka di China tetap berlaku hingga kini.

Ketegangan perdagangan antara Beijing dan Washington juga terus berlanjut di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Dalam pidatonya, Xi memperingatkan bahwa kebijakan ekonomi terbuka adalah salah satu jalan memulihkan negara dari dampak pandemi virus corona.

“Upaya mendirikan batas atau memisahkan diri bertentangan dengan hukum ekonomi dan prinsip pasar. Itu akan merugikan kepentingan orang lain tanpa menguntungkan diri sendiri,” ujar Xi seperti dikutip CNN.

Xi juga mengumumkan langkah-langkah China memperkuat kerja sama dengan negara-negara tetangga, termasuk rencana Konferensi Kedua tentang Dialog Peradaban Asia (CDAC).

CDAC pertama, yang berlangsung di Beijing pada 2019, dihadiri oleh perwakilan lebih dari 40 negara Asia.

China juga baru-baru ini melakukan manuver untuk lebih dekat dengan Rusia dan Iran. Bulan lalu, menteri luar negeri China dan Rusia berjanji untuk memperkuat “kemitraan strategis yang komprehensif”.

Kedua negara juga mengusulkan mengadakan dialog regional untuk mengatasi masalah keamanan di wilayah mereka.

Secara terpisah, China juga baru-baru ini menandatangani kemitraan ekonomi dan keamanan dengan Iran untuk 25 tahun ke depan.

“Pandemi Covid-19 telah membuat semakin jelas untuk orang-orang di seluruh dunia bahwa kita harus menolak perang dingin dan mentalitas zero-sum serta menentang ‘Perang Dingin’ baru dan konfrontasi ideologis dalam bentuk apa pun,” kata Xi.

Trending



Copyright © 2024 aktualitas.id