Berita
Ketika Gubernur Himsh dan Rakyatnya Menghadap Umar
Khalifah Umar bin Khattab melakukan kunjungan ke Syam. Dalam perjalanannya, Khalifah Umar singgah di Himsh. Di sana, ia mengunjungi Saíd bin Amir al-Jumahy. Sebelumnya, Umar bertanya kepada masyarakat Himsh soal kepemimpinan Sáid. “Bagaimana kebijakan gubernur saudara-saudara,” tanya Umar. Masyarakat di sana kemudian menjelaskan kepada Umar ada empat kelemahan dalam pemerintahan Saíd. “Saya akan pertemukan kalian […]

Khalifah Umar bin Khattab melakukan kunjungan ke Syam. Dalam perjalanannya, Khalifah Umar singgah di Himsh. Di sana, ia mengunjungi Saíd bin Amir al-Jumahy.
Sebelumnya, Umar bertanya kepada masyarakat Himsh soal kepemimpinan Sáid. “Bagaimana kebijakan gubernur saudara-saudara,” tanya Umar.
Masyarakat di sana kemudian menjelaskan kepada Umar ada empat kelemahan dalam pemerintahan Saíd. “Saya akan pertemukan kalian dengan Gubernur Saíd,” kata Umar sembari berdoa, “Semoga sangka baik saya selama ini kepada Saíd bin Amir tidak salah.”
Pertemuan itu akhirnya digelar, yakni gubernur dan masyarakat menghadap khalifah. Umar lalu membuka pertemuan itu. “Bagaimana dengan laporan saudara-saudara tentang kebijakan gubernur saudara,” tanya Umar.
Ada empat masalah yang diungkap pada pertemuan itu. Pertama, gubernur selalu tiba di tempat tugas setelah matahari tinggi. “Bagaimana tanggapan Anda gubernur,” tanya Umar.
“Sesungguhnya saya keberatan menanggapinya. Tapi, apa boleh buat. Keluarga saya tidak mempunyai pembantu. Karena itu, tiap pagi saya terpaksa turun tangan membuat adonan roti lebih dulu untuk mereka. Sesudah adonan itu siap, barulah saya membuat roti. Kemudian saya berwuhdu. Barulah saya berangkat ke tempat tugas saya untuk melayani masyarakat,” kata Saíd
Kedua, gubernur tidak bersedia melayani masyarakat pada malam hari. Soal itu Saíd menjawab, “Hal ini sesungguhnya berat bagi saya untuk menanggapinya. Apalagi, di hadapan umum seperti ini. Saya telah membagi waktu saya, siang hari untuk melayani masyarakat, dan malam harinya saya mendekatkan diri kepada Allah,” ungkap Saíd.
Ketiga, Gubernur tidak masuk secara penuh dalam sebulan. Saíd pun menjelaskan alasannya. “Sebagaimana saya terangkan tadi, saya tidak punya pembantu rumah tangga. Di samping itu, saya hanya memiliki sepasang pakaian yang melekat di badan saya ini. Saya mencuci sekali dalam sebulan, bila saya mencucinya, terpaksa saya menunggu kering lebih dahulu. Sesudah itu barulah saya dapat keluar melayani masyarakat,” ujar Said.
-
FOTO20/04/2025 03:50 WIB
FOTO: Seminar Kesehatan dari Pakar Psikologi Benny Prawira
-
FOTO20/04/2025 12:51 WIB
FOTO: Bawaslu RI Tinjau PSU di Kabupaten Serang
-
JABODETABEK19/04/2025 22:00 WIB
Gandeng Polisi, Pramono Fokus Tertibkan Parkir Liar
-
NUSANTARA19/04/2025 23:00 WIB
Gelar Operasi Alpha Bravo Moskona 2025, 274 Personel Siap Cari Iptu Tommy yang Hilang di Bintuni
-
RAGAM20/04/2025 00:01 WIB
Penelitian Ungkap: Permen Karet Juga Mengandung Mikroplastik
-
NUSANTARA20/04/2025 13:00 WIB
Tanah Leluhur Diinjak-injak: Warga Halmahera Timur Lawan Penambangan Ilegal Berbekal Nekat
-
OLAHRAGA20/04/2025 16:00 WIB
Targetkan Kemenangan, Arema FC Siap Hadapi Persebaya di Bali