Connect with us

Berita

Per September, Singapura Targetkan 80 Persen Warga Telah Divaksin

Menteri Kesehatan Singapura menuturkan setidaknya 80 persen populasi negara kota itu sudah melakukan vaksinasi Covid-19 menyeluruh pada awal September mendatang. Ong menuturkan sekitar 54 persen penduduk Singapura telah menerima dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna. Sejauh ini, Singapura baru memberikan izin penggunaan darurat terhadap tiga vaksin yakni dua vaksin jenis mRNA Pfizer-BioNTech dan Moderna, serta vaksin Sinovac […]

Published

on

Menteri Kesehatan Singapura menuturkan setidaknya 80 persen populasi negara kota itu sudah melakukan vaksinasi Covid-19 menyeluruh pada awal September mendatang.

Ong menuturkan sekitar 54 persen penduduk Singapura telah menerima dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna.

Sejauh ini, Singapura baru memberikan izin penggunaan darurat terhadap tiga vaksin yakni dua vaksin jenis mRNA Pfizer-BioNTech dan Moderna, serta vaksin Sinovac buatan China.

Namun, Singapura hanya menggunakan Pfizer-BioNTech dan Moderna dalam program vaksinasi nasional. Sementara itu, vaksin Sinovac hanya digunakan oleh rumah sakit dan klinik swasta.

Selain itu, pemerintahan Perdana Menteri Lee Hsien Loong juga tak memasukkan warga yang telah divaksin Sinovac dalam angka vaksinasi nasional.

Meski sebagian besar dari total 5,8 juta warganya telah divaksin Covid-19, Singapura kembali melakukan pengetatan aktivitas warganya dengan menerapkan pembatasan pergerakan sosial ke level di bawah fase 2 (peringatan tinggi) pada Kamis pekan lalu.

Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan langkah itu dilakukan seiring dengan lonjakan penularan kasus corona dalam beberapa waktu terakhir.

Singapura melaporkan dari 182 infeksi baru Covid-19 yang ditularkan secara lokal pada Selasa (20/7), 135 di antaranya terkait dengan klaster Pelabuhan Perikanan Jurong.

Sementara itu, 12 infeksi lain terlacak di klaster KTV. Kasus di Jurong ini menjadikannya kluster aktif terbesar di Singapura, dengan total 314 kasus.

Sebagaimana dilansir Reuters, pengetatan akan berlaku selama sebulan ke depan dan akan dievaluasi setiap dua minggu.

Dengan pengetatan ini, pemerintah kembali melarang warga makan dine in di restoran dan kafe. Selain itu, pemerintah juga melarang pertemuan yang dihadiri oleh lebih dari dua orang.

Sementara itu data Kementerian Kesehatan Singapura menunjukkan kasus penyebaran corona di wilayah mereka memang meningkat belakangan ini. Data antara 12 Juli dan 18 Juli, setidaknya ada rata-rata 46 kasus komunitas yang terdeteksi per hari.

Mereka menyatakan kasus tersebut merupakan yang tertinggi sejak April 2020.

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending