Berita
Diduga Tersangkut Kasus Korupsi, Arab Saudi Tangkap 207 Pegawai Negeri
Arab Saudi mengumumkan penangkapan 207 pegawai di belasan kementerian dalam program pemberantasan korupsi oleh badan antikorupsi yang dibentuk Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman (MBS). Komisi Antikorupsi Nasional atau Nazaha mengumumkan penangkapan tersebut pada Senin. Mereka yang ditangkap tidak disebutkan namanya dan belum jelas kapan penangkapan dilakukan. Demikian dikutip dari Al Jazeera, Rabu (11/8). Gerakan pemberantasan korupsi […]

Arab Saudi mengumumkan penangkapan 207 pegawai di belasan kementerian dalam program pemberantasan korupsi oleh badan antikorupsi yang dibentuk Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman (MBS).
Komisi Antikorupsi Nasional atau Nazaha mengumumkan penangkapan tersebut pada Senin. Mereka yang ditangkap tidak disebutkan namanya dan belum jelas kapan penangkapan dilakukan. Demikian dikutip dari Al Jazeera, Rabu (11/8).
Gerakan pemberantasan korupsi putra mahkota dimulai pada akhir 2017. Gerakan ini membantunya memperkuat kekuatan dan menyelamatkan aset pemerintah senilai USD 106 miliar.
Warga Saudi sejak lama mengeluhkan korupsi dalam pemerintahan dan dana publik diselengwengkan atau disalahgunakan oleh para pejabat.
Nazaha menyampaikan, lebih dari 460 orang diselidiki dalam babak terbaru pemberantasan korupsi ini dan hasilnya, 207 penduduk dan warga negara Saudi ditangkap atas dugaan korupsi, penyalahgunaan kewenangan, dan penggelapan.
Nazaha menambahkan, para tersangka ini akan dirujuk ke dakwaan. Mereka berasal garda nasional dan berbagai kementerian, termasuk pertahanan, dalam negeri, kesehatan dan keadilan.
Pada April, Nazaha menyampaikan 176 orang dari berbagai sektor publik ditangkap atas dugaan korupsi.
Pada akhir 2017, Pangeran MBS menargetkan lebih dari 300 pangeran, tokoh publik, dan pengusaha. Pasukan MBS menangkap tokoh-tokoh paling kuat di negara itu dan menahan mereka tanpa komunikasi di hotel mewah Ritz-Carlton di Riyadh selama berminggu-minggu dan bahkan berbulan-bulan. Beberapa orang kemudian dipindahkan ke penjara atau fasilitas penahanan lainnya di tengah laporan penganiayaan fisik.
Mereka yang ditangkap termasuk miliarder Pangeran Alwaleed bin Talal dan taipan konstruksi Saudi, Bakr bin Ladin.
Tahun lalu, dua pejabat tinggi lainnya dicopot dari jabatan mereka dan dirujuk ke pengadilan. Mereka termasuk Letnan Jenderal Fahad bin Turki bin Abdulaziz, seorang pangeran yang mengawasi operasi Saudi di Yaman, dan putranya, Pangeran Abdulaziz bin Fahad bin Turki, yang merupakan wakil gubernur Jouf Arab Saudi.
-
RAGAM01/07/2025 16:00 WIB
Penyanyi Dangdut Senior Hamdan ATT Tutup Usia
-
DUNIA01/07/2025 17:30 WIB
Israel Kehabisan Amunisi, AS Langsung Pasok Rp8,2 T Bom
-
POLITIK01/07/2025 15:30 WIB
DPR Ingatkan Kekuatan Polri Ada Pada Kepercayaan Rakyat
-
EKBIS01/07/2025 14:30 WIB
Juni 2025, Ekonomi RI Alami Inflasi 0,19 Persen
-
OLAHRAGA01/07/2025 16:30 WIB
Indonesia Lolos Langsung ke Piala Asia U-17 2026
-
OLAHRAGA01/07/2025 22:00 WIB
6 Tim Melaju ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub, Raksasa Eropa Tumbang
-
NUSANTARA01/07/2025 12:30 WIB
Indonesia Masuk Peringkat 5 Dunia dengan Jumlah Penderita Diabetes Terbanyak
-
OLAHRAGA01/07/2025 19:00 WIB
Belum Mau Pensiun, Neymar Tegaskan Masih Haus Bermain Sepak Bola