China kembali mengerahkan 25 pesawat militer menerobos zona pertahanan udara Taiwan pada Jumat (1/10), tepat di hari peringatan berdirinya Negeri Tirai Bambu.
Manuver puluhan jet tempur China itu memaksa angkatan udara Taiwan mengerahkan pesawat untuk menghentikannya. Sistem rudal Taipei juga sudah dikerahkan untuk memantau pergerakan pesawat-pesawat itu.
Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan 25 pesawat militer China itu terbang ke dekat Kepulauan Pratas yang dikontrol Taipei.
Kemhan Taiwan menuturkan 25 pesawat itu terdiri dari 18 pesawat tempur J-16, empat Su-30, dua pesawat pengebom H-6 berkemampuan nuklur, dan sebuah pesawat anti-kapal selam.
Dikutip Reuters, China belum memberikan komentar langsung terkait insiden ini.
Namun, manuver pesawat China tersebut bukan yang pertama kalinya terjadi.
Sepekan lalu, Taiwan juga mencegat 19 jet tempur China yang terobos wilayahnya.
Satu minggu sebelumnya, 10 jet China juga menerobos zona pertahanan Taiwan.
Insiden ini terjadi sehari setelah Taiwan mengusulkan peningkatan anggaran pertahanan militer hingga 240 miliar dolar Taiwan atau Rp123 triliun untuk membeli senjata.
Tambahan dana militer itu diajukan Taiwan di tengah ancaman keamanan China yang semakin nyata.
“China terus menaruh investasi besar di anggaran pertahanan nasional. Kekuatan militer mereka berkembang pesat, dan mereka terus mengirimkan pesawat dan kapal untuk menginvasi perairan dan ruang udara kita,” demikian pernyataan Kemhan Taiwan.
China menganggap Taiwan sebagai wilayah pembangkang lantaran ingin memerdekakan diri.
Sejak Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang pro demokrasi menjabat, relasi Taipei-Beijing semakin tegang.
Presiden China Xi Jinping bahkan berulang kali menegaskan negaranya tidak segan menggunakan cara militer untuk menghentikan niat Taiwan untuk memerdekakan diri.
China pun kerap mengerahkan jet tempur dan kapal militernya menerobos wilayah Taiwan sebagai getakan.
Kemhan Taiwan menuturkan pada 2020, pesawat-pesawat China tercatat lebih dari 300 kali menerobos wilayahnya
