Berita
Menteri PPPA Sesalkan Kasus Pencabulan Santri
 
																								
												
												
											AKTUALITAS.ID – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga sangat menyesalkan kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang pengajar laki-laki di pondok pesantren di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, dengan korban lima santri laki-laki.
“Sangat menyedihkan masih terjadi kasus kekerasan seksual di lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman dari segala bentuk kekerasan. Tugas pendidik bukan hanya memberi ilmu, tetapi juga memberikan didikan dan contoh perilaku baik, sopan santun bagi anak murid atau santri serta memberikan perlindungan terhadap anak dari segala jenis kekerasan fisik, psikis, seksual, penelantaran dan diskriminasi hak dasar anak di seluruh lembaga pendidikan,” kata Menteri Bintang Puspayoga dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (1/4/2022).
Menteri PPPA mengapresiasi keberanian korban santri anak yang usianya sekitar 8 – 12 tahun yang mengungkap kasus pencabulan yang dialaminya, sehingga pelaku dapat segera ditahan oleh Polsek Tarakan Utara.
Menteri juga memberikan apresiasi atas respons cepat polisi dan berharap agar pelaku dihukum berat agar ada efek jera bagi pelakunya.
Bintang mengingatkan agar orang tua tidak malu untuk melapor karena pelaku pencabulan seksual bagi anak, kebanyakan dulunya adalah korban sehingga setiap korban anak harus mendapatkan terapi agar tidak terulang di kemudian hari.
Menteri juga meminta pada pihak sekolah maupun pondok pesantren, lembaga pendidikan berbasis asrama dan keagamaan agar dapat melakukan rekrutmen pada pengajar, tidak hanya melihat secara keilmuan, tapi juga perlu tambahan asesmen psikologi kepada para pengajar untuk memastikan pencegahan dan menjamin perlindungan terjadinya kekerasan seksual terhadap murid maupun santri, baik di sekolah maupun pondok pesantren.
Pelaku berinisial RD (22) mengaku lupa jumlah korbannya karena banyaknya aksi pencabulan yang dilakukannya sejak tahun 2016 hingga kini. Polisi menduga jumlah korban lebih dari lima santri laki-laki.
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028 
- 
																	   DUNIA30/10/2025 22:00 WIB DUNIA30/10/2025 22:00 WIBChina Siap Luncurkan Shenzhou-21, Tiga Astronot Terbang ke Antariksa 
- 
																	   OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIB OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIBJanice/Aldila Melaju ke Perempat Final WTA 250 
- 
																	   POLITIK31/10/2025 11:30 WIB POLITIK31/10/2025 11:30 WIBAnggota DPR: Penurunan BPIH Harus Diikuti Dengan Mutu Pelayanan Haji 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 23:31 WIB EKBIS30/10/2025 23:31 WIBBelanja Negara di Dua Papua Capai Rp15,6 Triliun, DJPb Gencarkan Pendampingan Daerah 
- 
																	   OTOTEK31/10/2025 10:00 WIB OTOTEK31/10/2025 10:00 WIBBaterai 7.000mAh dan DesainTipis, Realme 15T 5G Rilis di Indonesia 

 
																	
																															 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
									 
									











 
											 
											 
											 
											 
											 
											




