Connect with us

Berita

Berhasil Ditemukan, TNI AU: Data dari Flight Data Recorder Akan Jelaskan Penyebab Jatuhnya Pesawat Tucano 

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil menemukan alat perekam data atau video data recorder (VDR) dan network centric data cartridge (NCDC) di dua pesawat tempur taktis Super Tucano yang jatuh di Pegunungan Watugede, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (16/11/2023) lalu. 

“Kedua alat data perekam sudah ditemukan. Jadi alat ini sudah bisa didatangkan, dan sudah bisa dibawa ke Lanud Abdul Rachman Saleh,” kata Agung di Malang di Malang, Sabtu (18/11).

Nantinya, data dari alat menyimpan data penerbangan (flight data recorder) itu dapat digunakan untuk membantu mengetahui penyebab jatuhnya kedua pesawat.

“Video Data Recorder (VDR) dan Network Centric Data Cartridge (NCDC) ini merekam video penerbangan, komunikasi pilot, performa pesawat, kecepatan, ketinggian, data mesin, hingga kondisi terakhir,” jelasnya.

“Penyelidikan akan dilakukan oleh Pusat Kelaikan dan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU (Puslaiklambangjaau). Dalam penyelidikan pesawat modern, tim tidak bisa menyimpulkan sebuah peristiwa tanpa data yang lengkap,” sambungnya.

Untuk mendukung penyelidikan, TNI AU juga meminta bantuan dari masyarakat yang memiliki foto atau video pesawat tersebut saat terbang dan melakukan formasi.

“Kami juga memohon kepada penduduk kampung, yang mendapatkan video, agar bisa disampaikan ke kami. Khususnya gambar pesawat yang sedang terbang, formasi di atas pegunungan. Bila perlu penduduk yang mengetahui kita datangkan ke sini (Abd Saleh) agar lebih jelas,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pesawat tempur taktis Super Tucano TT 3111 dan 3103 jatuh di kawasan pegunungan Watugede, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (16/11/2023). Sebanyak empat pesawat Super Tucano melakukan latihan formasi rutin dan dua di antaranya kehilangan kontak saat melakukan manuver formasi dan menembus awan.

Dugaan awal menunjukkan cuaca buruk sebagai penyebab jatuhnya pesawat tempur dan mengakibatkan empat personel militer gugur.  (Rafi)

Trending



Copyright © 2024 aktualitas.id