Connect with us

Berita

Erdogan Kecam PBB dan Desak Tindakan Internasional atas Konflik di Gaza

Published

on

AKTUALITAS.ID – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengeluarkan kritik tajam terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dinilainya gagal menghentikan kekerasan yang terjadi di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan. 

Dalam pidatonya di depan parlemen Turki, Erdogan mempertanyakan efektivitas PBB dalam menangani krisis kemanusiaan.

“Apa gunanya PBB jika tidak sanggup menghentikan genosida?” ujar Erdogan pada Rabu (29/5/2024). Dia menyinggung nasib dunia yang disebutnya berada di tangan lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto. “PBB bahkan tidak mampu melindungi staf mereka sendiri. Semangat PBB sudah padam,” tambahnya.

Erdogan juga menggarisbawahi bahwa dari 193 negara anggota PBB, lebih dari tiga perempatnya telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. “Keputusan 147 negara tidak bisa diserahkan pada lima negara; 147 lebih banyak daripada lima,” kata Erdogan, merujuk pada lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang terdiri dari Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Inggris, dan Prancis.

Dalam kritiknya, Erdogan juga menyoroti kurangnya tindakan dari negara-negara Muslim dalam menanggapi situasi di Gaza. Dia memperingatkan bahwa tidak ada negara yang akan aman kecuali ‘Israel berada di bawah kendali hukum internasional’. Erdogan menyebut Israel sebagai ancaman bagi kemanusiaan dan perdamaian dunia.

“Tindakan barbar ini harus segera dihentikan oleh aliansi kemanusiaan sebelum menjadi tak terkendali,” tegasnya.

Kecaman Erdogan datang di tengah pengakuan resmi Palestina sebagai negara oleh tiga negara Eropa pada hari sebelumnya, yaitu Norwegia, Irlandia, dan Spanyol. Sebelumnya, sembilan negara anggota Uni Eropa lainnya telah mengakui Palestina. Delapan negara lainnya — Bulgaria, Siprus, Republik Ceko, Hongaria, Malta, Polandia, Romania, dan Slovakia — telah mengakui Palestina sejak 1988 sebelum mereka bergabung dengan Uni Eropa, sedangkan Swedia melakukannya pada 2014.

Langkah pengakuan Palestina oleh negara-negara Eropa ini menambah tekanan internasional terhadap Israel dan menyoroti dukungan global bagi solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina. Erdogan mendesak tindakan segera dari komunitas internasional untuk mengakhiri kekerasan dan memastikan kepatuhan Israel terhadap hukum internasional.

Pernyataan keras Erdogan mencerminkan ketegangan yang meningkat di wilayah tersebut dan menyerukan tanggapan yang lebih tegas dari PBB serta komunitas internasional. Kegagalan untuk menghentikan kekerasan di Gaza menimbulkan pertanyaan tentang masa depan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah. (KAISAR/RAFI)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending