Connect with us

Berita

Wamenparekraf Puji Keindahan Wisata NTT, Promosikan Waerebo sebagai Destinasi Unggulan

Published

on

AKTUALITAS.ID – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo memuji keindahan destinasi wisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia menilai NTT memiliki daya tarik yang luar biasa dan mengungkapkan kekagumannya dalam acara makan malam dan pembukaan Komodo Travel Mart (KTM) kelima di Labuan Bajo.

“Nusa Tenggara Timur merupakan destinasi favorit saya di Indonesia dan belahan dunia lainnya. Saya katakan ini bukan karena saya sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” ujar Angela di Labuan Bajo, Kamis.

Angela tidak hanya menyukai pariwisata di NTT secara pribadi, tetapi juga keluarganya. Ia mengungkapkan bahwa liburan keluarganya ke Labuan Bajo merupakan salah satu liburan yang paling menyenangkan. “Anak-anak saya begitu menikmati berbagai aktivitas baik di darat maupun di air,” jelasnya.

Menurut Angela, NTT menjadi destinasi favorit karena memberikan pengalaman wisata yang lengkap dan mudah diakses oleh wisatawan. Salah satu destinasi yang ia promosikan adalah Desa Wisata Waerebo di Kabupaten Manggarai, yang berjarak sekitar dua jam perjalanan dari Labuan Bajo. Kampung adat Waerebo telah meraih Award of Excellence, anugerah tertinggi dalam UNESCO Asia-Pacific Awards for Heritage Conservation 2012.

“Orang-orang menyebutnya kampung di atas awan yang bernama Waerebo,” kata Angela. Di Waerebo, pengunjung dapat merasakan kehidupan tradisional dengan menginap di rumah adat yang memiliki filosofi dan arsitektur lokal yang khas.

Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo (BPOLBF) Frans Teguh mengharapkan KTM kelima dapat meningkatkan reputasi pariwisata Labuan Bajo dan NTT. “Yang paling penting dalam pariwisata adalah reputasi. Reputasi ini harus dikelola dengan adanya berbagai kegiatan, salah satunya adalah mempertemukan penjual dan pembeli,” jelasnya.

Frans menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara para pelaku pariwisata di NTT dan pemerintah daerah dengan para buyer. Hal ini diharapkan dapat mengenalkan potensi wisata Labuan Bajo dan Flores kepada pasar potensial. “Aspek-aspek yang sifatnya green dan sustainable harus menjadi konsen kita,” tambahnya.

Frans juga mengingatkan bahwa perkembangan pariwisata harus tetap menjaga lingkungan, kelestarian alam, serta mempromosikan kebudayaan lokal. Ia berharap kegiatan KTM dapat membantu penyebaran wisatawan ke seluruh destinasi di NTT. “Saat ini konsentrasi wisatawan hanya di Labuan Bajo. Kami berharap ada pergerakan yang lebih masif ke destinasi lain seperti Manggarai, Manggarai Timur, Bajawa, Ende, bahkan seluruh daratan Flores,” ujarnya.

Dengan adanya dukungan dan promosi yang berkelanjutan, pariwisata di NTT diharapkan dapat terus berkembang dan dikenal secara global, membawa dampak positif bagi masyarakat lokal dan lingkungan sekitarnya. (YAN KUSUMA/RAFI)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending