Connect with us

DUNIA

Langkah Berani Prancis: Akui Kedaulatan Palestina di Tengah Kecaman Israel

Aktualitas.id -

Seorang wanita di tengah kerumunan massa mengibarkan bendera Palestina. Ratusan ribu warga Inggris turun ke jalan dalam unjuk rasa di London Inggris itu pada Sabtu (11/11/2023) dan menyerukan gencatan senjata segera dilakukan di Jalur Gaza. (ANTARA/Xinhua)

AKTUALITAS.ID – Sebuah langkah diplomatik yang berpotensi mengubah peta politik Timur Tengah diumumkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh stasiun televisi France 5, Macron menyatakan Prancis akan segera bergerak menuju pengakuan resmi terhadap Negara Palestina, dengan target deklarasi pada bulan Juni mendatang.

“Kita berjuang untuk Gaza, kembalinya perdamaian dan keamanan, bantuan kemanusiaan dan solusi politik. Kita harus bergerak menuju pengakuan – dan dalam beberapa bulan mendatang, kita akan mencapainya,” tegas Macron dalam program “C a vous”.

Macron menambahkan pengakuan ini juga diharapkan dapat memperkuat pengakuan atas hak Israel untuk hidup dan keamanan regional. Rencana pengumuman resmi ini diperkirakan akan dilakukan bertepatan dengan konferensi internasional mengenai Palestina yang akan dipimpin Prancis bersama Arab Saudi di New York pada bulan Juni.

Namun, langkah Prancis ini langsung menuai reaksi keras dari Israel. Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar melalui platform X menyatakan penolakannya dengan nada pedas. “Pengakuan sepihak terhadap negara Palestina fiktif, oleh negara mana pun, dalam kenyataan yang kita semua tahu, akan menjadi hadiah bagi teror dan dorongan bagi Hamas,” tulis Saar. Ia menambahkan tindakan ini justru akan menjauhkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan tersebut.

Langkah Prancis ini menambah daftar negara anggota PBB yang telah mengakui Palestina, yang saat ini berjumlah hampir 150 negara. Namun, negara-negara besar dan sekutu Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Jepang hingga kini belum mengambil langkah serupa.

Selain isu pengakuan Palestina, Macron juga mendesak Israel untuk menghentikan blokade di Jalur Gaza. Dalam kunjungannya ke Mesir, Macron menyebut situasi di Gaza “tidak dapat ditoleransi” dan menyerukan agar bantuan kemanusiaan dapat segera masuk kembali. Ia juga menolak gagasan untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza dengan tujuan mengubah wilayah tersebut.

“Kita tidak dapat menghapus sejarah dan geografi. Jika ini hanya sekedar proyek real estat atau perampasan tanah, perang tidak akan pecah,” ujar Macron saat mengumumkan dukungannya terhadap rencana Arab untuk membangun kembali Gaza.

Dalam kunjungannya ke El Arish, Mesir, Macron bersama Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi juga mengunjungi warga Palestina yang terluka dan dievakuasi dari Gaza. Bersama Raja Yordania Abdullah II, mereka menyerukan gencatan senjata segera dalam pertemuan yang membahas agresi di Gaza dan upaya kemanusiaan untuk meringankan penderitaan jutaan penduduk Gaza. (Mun/Yan Kusuma)

TRENDING