Connect with us

DUNIA

Pakar Israel Peringatkan Serangan Iran Bisa Hancurkan Tel Aviv

Aktualitas.id -

Seorang petugas pemadam kebakaran Israel berdiri di samping mobil yang hancur di lokasi yang terkena rudal yang ditembakkan dari Iran, di Tel Aviv, Jumat, 13 Juni 2025. Foto: Gil Cohen Magen/AFP

AKTUALITAS.ID – Kekhawatiran akan perang skala penuh di Timur Tengah kian meningkat setelah pakar kajian pertahanan Israel, Dan Perry, mengeluarkan peringatan keras. Perry mewanti-wanti serangan balasan dari Iran berpotensi menyebabkan kehancuran total di Tel Aviv jika baku tembak rudal dan drone yang terjadi dalam beberapa hari terakhir terus berlanjut tanpa kendali.

Konflik antara Israel dan Iran telah memasuki babak baru yang mengkhawatirkan. Sejak tiga hari lalu, kedua negara saling melancarkan serangan terhadap fasilitas pertahanan masing-masing. Namun, yang menjadi sorotan adalah dampak serangan yang kini juga menyasar permukiman penduduk, memicu korban jiwa di kedua belah pihak.

“Bahayanya adalah eskalasi tak terkendali,” ujar Perry, seperti dikutip Al Jazeera pada Sabtu (14/6/2025). Ia menambahkan, “Jika Iran benar-benar tak berniat meningkatkan respons mereka, saya yakin mereka mengatakan itu akan menjadi 20 kali lebih buruk dalam beberapa jam mendatang, dan itu menyebabkan kerusakan besar di Israel daripada yang sebenarnya bisa terjadi.”

Sementara itu, Profesor Politik Timur Tengah dari Universitas Deakin Australia, Shahram Akbarzadeh, berpendapat Iran dan Israel tampaknya siap untuk perang jangka panjang dengan potensi serangan yang lebih banyak. Ia juga memperingatkan bahwa Amerika Serikat kemungkinan besar akan terseret dalam konflik ini.

“Saat Israel melancarkan serangan terhadap Iran, Iran harus merespons, dan saya pikir Israel sebenarnya mengandalkan dinamika ini, bahwa begitu konflik dimulai, Amerika Serikat punya kewajiban dan komitmen terhadap keamanan Israel,” kata Akbarzadeh.

Situasi memanas ini bermula pada Jumat lalu, ketika Israel melancarkan gempuran besar-besaran terhadap Iran. Serangan tersebut menyasar fasilitas nuklir dan persenjataan, bahkan hingga permukiman penduduk di Teheran dan beberapa kota lainnya. Akibat serangan Israel ini, sejumlah pejabat militer Iran dilaporkan tewas, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata Militer Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri dan Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami.

Iran tak tinggal diam. Sebagai serangan balasan, mereka meluncurkan 100 rudal. Israel pun kembali membalas dan mengancam akan membakar Teheran jika Iran tidak menghentikan serangannya. Namun, ancaman tersebut tampaknya tak membuat Iran gentar. Mereka terus melancarkan serangan balasan dan berkali-kali menegaskan bahwa pemerintahan Benjamin Netanyahu harus menerima hukuman berat atas agresinya.

Hingga Senin dini hari, saling serang antara Iran dan Israel masih terus berlangsung. Perang ini telah menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak. Di Iran, tercatat 224 orang tewas dan lebih dari 1.200 orang mengalami luka-luka. Sementara itu, di Israel, empat orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Dengan eskalasi yang terus berlanjut, dunia menanti dengan cemas langkah selanjutnya dari kedua belah pihak. Apakah akan ada upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan, ataukah konflik ini akan terus berlanjut menuju kehancuran yang lebih besar? (Mun)

TRENDING