Connect with us

DUNIA

Lampu Hijau Invasi Darat: Israel Kerahkan 60.000 Tentara Cadangan untuk Duduki Gaza

Aktualitas.id -

Tentara Israel dikerahkan di Tubas di utara Tepi Barat yang diduduki pada September 2024 di tengah operasi militer Israel berskala besar yang sedang berlangsung di wilayah Palestina. Kredit: Zain Jaafar / AFP

AKTUALITAS.ID – Israel secara dramatis meningkatkan persiapan untuk melancarkan invasi darat skala penuh ke Gaza, setelah militer mengumumkan pemanggilan 60.000 tentara cadangan. Langkah ini menjadi sinyal paling kuat rencana untuk menduduki kembali Kota Gaza telah memasuki tahap final.

Menteri Pertahanan Yisrael Katz dan Kepala Staf Eyal Zamir telah menyetujui rencana operasional untuk mencaplok pusat populasi terbesar di wilayah tersebut. Keputusan ini diambil dalam pertemuan tingkat tinggi di Tel Aviv yang melibatkan jajaran elite Komando Selatan, Intelijen Militer, dan dinas keamanan Shin Bet.

Menurut laporan media Israel, rencana tersebut merupakan bagian dari strategi bertahap yang diusulkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menduduki kembali seluruh Jalur Gaza. Tahap pertama akan dimulai dengan pengusiran paksa sekitar satu juta warga Palestina dari Kota Gaza ke arah selatan, diikuti dengan pengepungan total dan serangan masif ke kawasan permukiman.

Sebagai implementasi awal, militer Israel telah melancarkan serangan besar di lingkungan Zeitoun, Gaza Tenggara, pada 11 Agustus. Serangan tersebut mencakup pembongkaran rumah massal, pengeboman artileri, dan pemindahan paksa warga sipil, memberikan gambaran mengerikan tentang apa yang akan datang.

Eskalasi militer ini terjadi secara paradoks di tengah upaya negosiasi gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar. Hamas sebelumnya telah menyetujui proposal untuk jeda pertempuran selama 60 hari, namun Israel tampaknya memilih untuk melanjutkan agenda perangnya.

Sejak 7 Oktober 2023, agresi Israel di Gaza telah menyebabkan 62.064 warga Palestina tewas dan 156.573 lainnya luka-luka, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Angka ini belum termasuk lebih dari 10.000 orang yang dilaporkan hilang di bawah reruntuhan. (Mun)

TRENDING