Connect with us

DUNIA

Ribuan Warga Israel Gelar Long March Tuntut Netanyahu Capai Kesepakatan dengan Hamas

Aktualitas.id -

Ratusan warga Israel melakukan aksi unjuk rasa menuntut dihentikannya perang terhadap Palestina di Tel Aviv, Israel, Minggu (17/8/2025). Dalam aksinya mereka menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk segera berdamai dengan Hamas untuk mengakhiri perang di Gaza, Palestina dan mengakhiri krisis kemanusiaan di sana. (Xinhua)

AKTUALITAS.ID – Ribuan demonstran Israel menggelar aksi long march pada Sabtu (6/9/2025) menuju kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem yang diduduki. Mereka menuntut pemerintah segera mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas demi membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Aksi tersebut berlangsung tak lama setelah keluarga para sandera mengirim pesan kepada Kepala Staf Eyal Zamir. Mereka memperingatkan bahwa rencana pendudukan Kota Gaza tidak akan membebaskan para sandera, justru berisiko membunuh mereka.

Menurut laporan Channel 12, massa bergerak dari Jembatan Chords di Yerusalem sebelum melanjutkan langkah menuju kediaman Netanyahu. “Netanyahu harus mengakhiri mimpi buruk ini dan membawa semua sandera pulang,” tegas Vicky Cohen, ibu dari sandera Nimrod Cohen.

Selain di Yerusalem, ribuan orang juga memadati Hostage Square, Tel Aviv, membawa spanduk bertuliskan tuntutan perdamaian dan penghentian perang di Gaza. Unjuk rasa serupa juga digelar di Persimpangan Karkur, Haifa, dengan sekitar 1.000 peserta.

Sejak serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023, sekitar 250 warga Israel diculik dan dibawa ke Gaza. Pemerintah Israel memperkirakan sekitar 50 sandera masih ditahan, termasuk 20 orang yang diyakini masih hidup.

Sementara itu, perang Israel di Gaza kini memasuki hari ke-700 dengan korban jiwa warga Palestina mencapai lebih dari 64.300 orang. Situasi kemanusiaan di wilayah kantong tersebut kian memburuk akibat blokade, serangan udara, dan bencana kelaparan.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). (DIN) 

TRENDING