DUNIA
Kepala Staf IDF: Pencaplokan Kota Gaza Tak Akan Hancurkan Hamas
AKTUALITAS.ID – Di tengah gempuran masif Israel di Kota Gaza, sebuah keraguan mengejutkan datang dari pucuk pimpinan militer. Kepala Staf IDF, Letjen Eyal Zamir, dilaporkan meragukan keberhasilan penuh operasi pencaplokan Kota Gaza, bahkan menegaskan bahwa Hamas tidak akan bisa dikalahkan sepenuhnya meskipun Israel berhasil menguasai kota tersebut.
Keresahan Zamir terungkap dalam sebuah pengarahan tertutup kepada anggota parlemen di Subkomite Intelijen dan Dinas Rahasia Knesset pada Jumat lalu, yang kemudian bocor ke situs berita Israel Ynet. Zamir secara blak-blakan menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah membiarkan militer tanpa arah yang jelas mengenai tahapan selanjutnya dari operasi menaklukkan Kota Gaza.
“Perdana menteri tidak memberitahu kami apa yang akan terjadi selanjutnya, kami tidak tahu apa yang harus dipersiapkan,” kata Zamir. “Jika mereka menginginkan pemerintahan militer, maka mereka harus mengatakan pemerintahan militer.” Pernyataan ini mengindikasikan adanya ketidakpastian dan kurangnya koordinasi strategis di tingkat tertinggi.
Tak hanya itu, Ynet juga melaporkan Zamir menilai upaya Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung AS dan Israel untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan di Gaza sebagai sebuah “kegagalan”. Skema bantuan tersebut dilaporkan telah menewaskan lebih dari dua ribu warga Gaza yang berupaya menjemput bantuan, menyoroti kompleksitas dan risiko di lapangan.
Menurut Channel 12, Letjen Zamir telah memperingatkan para pemimpin senior Israel sebelum peluncuran operasi bahwa militer “berkomitmen pada tujuan perang sebagaimana ditentukan oleh kabinet tetapi Hamas tidak akan dikalahkan secara militer dan politik bahkan setelah operasi untuk merebut Kota Gaza.” Sebuah peringatan keras yang menunjukkan pemahaman mendalam tentang lanskap konflik.
Pada rapat kabinet awal bulan ini, Zamir juga dilaporkan telah memperingatkan bahwa rencana menaklukkan Kota Gaza berisiko menyeret Israel ke dalam pendudukan militer penuh di Jalur Gaza, sebuah skenario yang berpotensi memiliki konsekuensi jangka panjang.
Sementara itu, Reuters melaporkan pasukan Israel terus menghancurkan sedikitnya 30 bangunan tempat tinggal di Kota Gaza, memaksa ribuan warga Palestina mengungsi. Operasi ini disebut Israel sebagai bagian dari upaya melenyapkan kelompok militan Hamas.
Di sisi lain, upaya diplomatik terus berjalan. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, tiba pada Minggu untuk membahas masa depan agresi tersebut, termasuk upaya pembebasan 48 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza. Sayangnya, hanya 20 orang yang diyakini masih hidup.
“Apa yang terjadi telah terjadi,” kata Rubio sebelum berangkat ke Israel, menegaskan fokus pada masa depan. Qatar juga akan menjadi tuan rumah pertemuan darurat Arab-Islam pada hari Senin untuk membahas langkah selanjutnya dalam merespons krisis yang semakin mendalam ini. (Mun)
-
FOTO08/11/2025 21:10 WIBFOTO: Menara TBIG Bantu Sinyal Kuat Layanan Transportasi Online di Stasiun MRT Fatmawati
-
OTOTEK08/11/2025 12:30 WIBPenipuan Baru di TikTok Shop Terungkap, Pelaku Pakai AI Jual Produk Palsu
-
EKBIS08/11/2025 17:00 WIBStabilkan Harga Beras Jelang Natal, Dirut Bulok Sidak Pasar
-
POLITIK08/11/2025 18:00 WIBMurni Pengabdian Pada Masyarakat, PDI Perjuangan Perluas Jaringan Kader Kesehatan
-
RAGAM08/11/2025 14:30 WIBRamalan Zodiak Karier Sabtu 8 November 2025: Komunikasi dan Kerja Tim Jadi Kunci
-
EKBIS08/11/2025 10:30 WIBResmi Berlaku! Ini Daftar Lengkap Motor dan Mobil yang Dilarang Isi Pertalite Mulai 8 November 2025
-
NASIONAL08/11/2025 16:00 WIBEks Ketua KPK Antasari Azhar Tutup Usia
-
JABODETABEK08/11/2025 11:30 WIBHansip di Cakung Ditembak Saat Berusaha Hentikan Aksi Pencurian Motor

















