JABODETABEK
Pembunuhan Sadis: Sepupu Dimutilasi dan Disimpan dalam Freezer Selama Setahun
AKTUALITAS.ID – Buron Polres Metro Jakarta Utara, Jefry Rarun (54), ditemukan tewas dengan cara yang sangat mengerikan. Jasadnya dimutilasi menjadi delapan bagian dan disimpan dalam lemari pendingin selama lebih dari setahun. Kasus ini terungkap setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan terkait hilangnya Jefry.
Kronologi Pembunuhan yang Mengguncang
Kapolres Metro Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono, menjelaskan bahwa pembunuhan ini terjadi pada tanggal 23 Desember 2023, saat Marcelino Rarun, sepupu Jefry, melakukan tindakan kriminal itu. Konflik antara keduanya bermula saat Jefry mengomel karena Marcelino tidak dapat menemukan mobil milik rekannya yang dibawa kabur.
Rasa frustrasi dan perlakuan kasar yang diterima Marcelino dari Jefry selama bertahun-tahun seakan menjadi pemicu nekatnya Marcelino untuk menghabisi nyawa sepupunya sendiri. Ia pun membeli gergaji besi yang dipersiapkan untuk memutilasi jasad setelah melakukan aksi kejam tersebut.
Detil Kejadian Mengerikan
Menurut keterangan dari Baktiar, Marcelino menikam Jefry sebanyak tujuh kali dari belakang, kemudian memasukkan jasad korban ke kamar mandi untuk dimutilasi. Setelah memotong tubuh Jefry menjadi delapan bagian, Marcelino menyimpan potongan-potongan itu dalam lemari pendingin yang ia beli untuk menghindari bau yang menyengat.
Penemuan Jenazah yang Mengejutkan
Jasad Jefry ditemukan pada 13 Maret 2025 ketika polisi mencoba menangkapnya. Saat mendatangi rumah Jefry, mereka hanya menemukan Marcelino. Pihak kepolisian merasa curiga terhadap lemari pendingin yang terikat rantai dan meminta Marcelino untuk membukanya. Apa yang ditemukan di dalamnya benar-benar mengejutkan: potongan tubuh Jefry yang disimpan dalam freezer.
“Marcelino mengakui bahwa ia membunuh sepupunya pada 23 Desember 2023 dan menyimpan jasad korban selama setahun lebih,” ujar Kombes Baktiar dalam konferensi pers.
Motif Di Balik Kejahatan
Marcelino mengaku merasa sakit hati atas perlakuan kasar yang diberikan Jefry kepadanya sejak kecil. Kemarahan dan dendam itulah yang mendorongnya mengambil tindakan ekstrem, berujung pada tragedi kelam ini. Kasus ini menjadi salah satu contoh betapa mendalamnya efek dari konflik keluarga yang terpendam dapat berujung pada tindakan kriminal yang mengejutkan.
Kejadian ini tidak hanya mencerminkan sisi gelap dalam relasi keluarga tetapi juga mengajak kita untuk lebih peduli dan sensitif terhadap masalah mental dan emosional yang dialami orang-orang terdekat kita. (Mun/Yan Kusuma)
-
NASIONAL01/12/2025 12:00 WIBKorban Meninggal Banjir di Sumut, Sumbar, dan Aceh Mencapai 442 Jiwa
-
NASIONAL01/12/2025 06:00 WIBUsut Viral Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera, Komisi IV DPR Panggil Kemenhut
-
JABODETABEK01/12/2025 05:30 WIBWaspada! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat untuk Jabodetabek
-
RIAU01/12/2025 15:30 WIBDampak Bencana Sumatera Harga Bahan Pokok Melonjak Tajam, Cabai Merah Tembus 140 Ribu/Kg di Pekanbaru
-
EKBIS01/12/2025 10:30 WIBRupiah Menguat ke Rp 16.655 per Dolar AS pada Awal Pekan
-
JABODETABEK01/12/2025 06:30 WIBDua Sopir di Depok Ditangkap karena Mencuri Uang Rp 430 Juta dari ATM Majikan
-
NASIONAL01/12/2025 07:00 WIBPrabowo Minta Seluruh Kekuatan Nasional Terjun Tangani Bencana di Sumatra
-
EKBIS01/12/2025 08:30 WIBSemua Kompak Naik: Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo per 1 Desember 2025

















