Connect with us

JABODETABEK

DKI Siagakan 1.200 Pompa Hadapi Potensi Banjir Pesisir 1–10 Desember 2025

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Dok: aktualias.id - ai

AKTUALITAS.ID – Jakarta bersiap menghadapi potensi cuaca ekstrem hingga banjir pesisir (rob) yang diprediksi terjadi pada 1–10 Desember 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengerahkan personel lengkap serta memperkuat kesiapan peralatan untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menegaskan seluruh jajaran diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, angin kencang, hingga pohon tumbang.

“BPBD DKI Jakarta bersama perangkat daerah telah menyiapkan langkah antisipatif. Personel kami siaga di lapangan dengan peralatan evakuasi dan sarana pendukung lainnya. Jakarta memiliki sekitar 30 ribu RT yang harus dilindungi, sehingga mitigasi dan kesiapsiagaan harus dilakukan menyeluruh,” ujar Isnawa, Rabu (3/12/2025).

Sebagai langkah mitigasi, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah menyiapkan 1.200 unit pompa yang tersebar di rumah pompa, pos pengendalian banjir, serta pompa portabel untuk mempercepat penyedotan genangan di titik rawan.

Isnawa juga meminta warga Jakarta aktif memantau informasi cuaca dari BMKG dan kanal resmi Pemprov DKI.

“Kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha sangat penting dalam menghadapi musim hujan ini. Dengan kesiapsiagaan bersama, kita bisa meminimalisasi risiko dan dampak yang ditimbulkan,” tambahnya.

Sementara itu, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok memprediksi potensi banjir pesisir di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Fenomena pasang maksimum air laut, ditambah fase bulan purnama dan perigee (Supermoon), diperkirakan meningkatkan tinggi pasang air laut pada 1–10 Desember.

Adapun wilayah pesisir yang berpotensi terdampak meliputi:
Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, Tanjung Priok, hingga Kepulauan Seribu.

BMKG mengimbau warga di daerah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi potensi genangan akibat pasang air laut maksimum. (Yan Kusuma/Mun)

TRENDING