Connect with us

NUSANTARA

Deteksi Gangguan Dijalur Rel KAI Optimalkan Alat TGT

Aktualitas.id -

Petugas saat menggunakan alat track geometry trolly (TGT) pada jalur rel di Daop 3 Cirebon, Jawa Barat. ANTARA/HO-PT KAI Daop 3 Cirebon.

AKTUALITAS.ID – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon, Jawa Barat, mengoptimalkan alat bernama track geometry trolly (TGT) untuk mempercepat pemeriksaan dan deteksi apabila terjadi gangguan pada jalur rel di wilayahnya.

Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Muhibbuddin, mengatakan TGT merupakan alat ukur semi mekanis yang mampu mendeteksi kondisi geometri rel secara cepat, tepat dan akurat.

Dengan alat ini, kata dia, pemeriksaan rel lebih efisien dibanding metode manual yang masih menggunakan benang atau meteran.

“Alat ini memungkinkan kami mendeteksi kondisi geometri jalan rel di Daop 3 Cirebon dengan lebih cepat dan akurat, sehingga potensi gangguan bisa langsung ditindaklanjuti,” katanya di Cirebon, Rabu (28/5/2025).

Ia menjelaskan alat tersebut digunakan untuk mengukur berbagai parameter penting pada rel, seperti kelurusan vertikal dan horizontal, pelebaran, perbedaan tinggi permukaan rel kanan dan kiri, serta kondisi silang rel pada jarak tertentu.

Menurut dia, alat TGT terdiri atas dua bagian utama, yaitu main frame dan subframe, yang masing-masing dilengkapi sensor, lampu sorot, rem pengaman, serta perangkat pengolahan data yang terhubung ke komputer bergerak (mobile-PC).

Dalam pengoperasiannya, kata Muhibbuddin, alat ini dijalankan oleh tiga personel yaitu seorang pendorong alat, seorang operator komputer, dan seorang train watcher yang berkoordinasi dengan stasiun terdekat untuk kelancaran proses pemeriksaan.

“Ketika alat bergerak di atas rel, sensor akan menangkap sinyal dari kondisi jalur, lalu mengirimkannya ke converter untuk diproses dan ditampilkan sebagai data numerik di komputer,” ujarnya.

Ia menuturkan data yang diperoleh nantinya menjadi acuan tim pemelihara jalan rel, dalam menentukan apakah rel masih sesuai standar atau membutuhkan penanganan segera.

Dia mencontohkan kondisi yang memerlukan penanganan cepat misalnya jika ditemukan rel tidak rata, bergelombang, atau melengkung ke samping.

“Kalau hasil pengukuran menunjukkan ketidaksesuaian, tim regu kami segera melakukan perbaikan untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta api,” tuturnya.

Dia menegaskan penggunaan alat ini sangat penting untuk menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelanggan, terlebih mengingat padatnya lintasan kereta di wilayah Daop 3 Cirebon.

Ia menyampaikan rata-rata penumpang yang turun di wilayahnya pada hari normal sebanyak 4.600 orang, sedangkan yang naik sekitar 5.000 orang.

“Kami terus berupaya menjaga kondisi infrastruktur rel tetap andal, agar perjalanan kereta api bisa berlangsung tepat waktu dan aman bagi seluruh penumpang,” ucap dia. (Ari Wibowo/goeh)

TRENDING