POLITIK
Organisasi Relawan Bungkam soal Rencana Langkah Lanjut Jokowi Pasca-Pemecatan dari PDIP
AKTUALITAS.ID – Sejumlah organisasi relawan pendukung Joko Widodo (Jokowi) masih belum bersuara mengenai langkah politik selanjutnya setelah pemecatan dirinya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Meski kabar mengenai kemungkinan Jokowi membentuk partai baru atau bergabung dengan partai yang sudah ada beredar luas, pihak-pihak terkait tetap memilih diam.
Sempat beredar spekulasi bahwa Jokowi akan bergabung dengan Partai Golkar, terutama setelah ia terlihat mengenakan dasi berwarna kuning, namun pihak Golkar tidak memberikan kepastian mengenai isu tersebut. Hingga saat ini, menjelang puncak perayaan HUT ke-60 Partai Golkar pada (12/12/2024), Jokowi belum diumumkan sebagai bagian dari partai tersebut.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo, Handoko, mengakui bahwa organisasinya bersedia bertransformasi menjadi partai politik untuk menjadi kendaraan politik bagi Jokowi. Namun, dia mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan konkret antara Projo dan Jokowi mengenai rencana tersebut. “Belum (belum ada pembicaraan dengan Jokowi), nanti di saat yang tepat pasti kita bicarakan,” jelas Handoko.
Sementara itu, Ketua Projo, Budi Arie Setiadi, dan Handoko tidak memberikan tanggapan ketika dihubungi oleh media mengenai nasib Jokowi di kancah perpolitikan nasional selama dua hari terakhir. Ketua Umum Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi (AAJ), Muhammad Isnaini, juga enggan memberikan komentar. Ia berpendapat bahwa hanya Jokowi yang memiliki hak untuk berbicara mengenai langkah politiknya. “Aduhhh, saya nggak tahu. Silakan langsung ke beliau (Jokowi) nggih,” kata Isnaini.
Diketahui bahwa PDIP telah resmi memecat Jokowi, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dan Muhammad Bobby Afif Nasution dari keanggotaan partai dengan berbagai sanksi. Pemecatan ini berlaku efektif sejak 14 Desember 2024 dan diumumkan dalam kongres partai yang akan datang. Dalam surat pemecatan yang dibacakan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, ketiganya juga dilarang untuk menggunakan nama PDIP dalam kegiatan apapun.
Dengan situasi yang penuh misteri ini, publik dan para pengamat politik menunggu keputusan resmi dari Jokowi mengenai langkahnya di masa depan, apakah ia akan membentuk partai baru atau memilih bergabung dengan salah satu partai yang ada. rl
-
POLITIK12 hours ago
Politik Gempar: Empat Menteri Kabinet Merah Putih Bergabung dengan PAN
-
Multimedia6 hours ago
FOTO: Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara
-
POLITIK15 hours ago
Peringatan Hari Ibu: Srikandi Bawaslu Serukan Kebijakan Inklusif untuk Wujudkan Pemilu Adil Gender
-
POLITIK9 hours ago
Waketum PKB: Kenaikan PPN 12 Persen Jangan Dijadikan Alat Serang Prabowo
-
Nusantara13 hours ago
Kesal Tak Diberi Uang untuk Judi, Pria Tikam Istri Hingga Kritis di Sumsel
-
Nusantara14 hours ago
Gunung Semeru Meletus Lima Kali dalam Sehari: Tinggi Letusan Capai 1 Kilometer
-
Oase16 hours ago
Pandangan Islam terhadap Perayaan Tahun Baru Masehi
-
POLITIK14 hours ago
Chico Hakim: PDIP Tidak Tolak Kenaikan PPN 12 Persen, Hanya Minta Pemerintah Kajian Ulang