Connect with us

RAGAM

13 Agustus 1945: Api Kemerdekaan Menyala Saat Jepang Tumbang

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto; Ist

AKTUALITAS.ID Empat hari menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, suasana Tanah Air memanas. Pada 13 Agustus 1945, kabar kekalahan Jepang dari Sekutu akhirnya bocor dan sampai ke telinga para pemuda pejuang kemerdekaan.

Sehari sebelumnya, Soekarno, Mohammad Hatta, dan KRT Radjiman Wedyodiningrat baru saja kembali dari Dalat, Vietnam, usai bertemu Panglima Angkatan Perang Jepang di Asia Tenggara, Marsekal Hisaichi Terauchi. Dalam pertemuan yang alot itu, Terauchi menjanjikan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus 1945.

Namun, perjalanan pulang ketiga tokoh bangsa itu penuh risiko. Mereka menumpang pesawat pembom tua berukuran kecil tanpa kursi di kabin sebuah penerbangan yang jauh dari kata nyaman maupun aman.

Di Tanah Air, pada hari yang sama, telegram resmi kekalahan Jepang yang sebelumnya disembunyikan akhirnya diterima di Bandung. Pesawat penerima di Bandung tidak disegel, membuat para operator telepon dan telegrap PTT berhasil menangkap informasi krusial itu.

Kabar tersebut cepat menyebar ke para pemuda di Jakarta. Mereka khawatir Indonesia akan kehilangan momentum emas jika kemerdekaan tidak segera diproklamirkan.

Malam itu juga, Soekarni, Chaerul Saleh, Eri Sudewo, Johan Nur, dan Abu Bakar Lubis berkumpul di Asrama Prapatan Nomor 10, markas gerakan bawah tanah pemuda, untuk mulai menyusun teks proklamasi. Semangat mereka membara, didorong oleh keyakinan bahwa inilah saat terbaik bagi Indonesia untuk berdiri sebagai bangsa merdeka.(Mun)

TRENDING