RAGAM
Telur: Sumber Protein atau Penyebab Kolesterol Tinggi?

AKTUALITAS.ID – Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling populer dan terjangkau di Indonesia. Rasanya yang lezat dan kandungan gizinya membuat telur menjadi lauk harian bagi banyak keluarga. Namun, anggapan bahwa konsumsi telur dapat memicu lonjakan kolesterol masih menjadi perdebatan di masyarakat.
Faktanya, satu butir kuning telur mengandung sekitar 186 mg kolesterol, angka yang tergolong tinggi. Tak heran, banyak orang menghindari telur karena khawatir akan dampaknya terhadap kesehatan jantung. Tapi apakah benar sering makan telur bisa langsung meningkatkan kadar kolesterol darah?
Mengutip Mayo Clinic, meski telur mengandung kolesterol, dampaknya terhadap kadar kolesterol darah jauh lebih kecil dibandingkan lemak trans dan lemak jenuh. Penelitian dari Harvard Medical School juga menunjukkan bahwa konsumsi satu butir telur per hari aman bagi kebanyakan orang. Studi jangka panjang terhadap ratusan ribu responden tidak menemukan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, atau penyakit kardiovaskular lainnya pada mereka yang rutin mengonsumsi telur.
Heart Foundation menambahkan kekhawatiran terhadap kolesterol dalam kuning telur sering kali berlebihan. Justru asupan lemak jenuh dari makanan pendamping seperti mentega, keju, bacon, dan sosis lebih berpengaruh terhadap kadar kolesterol darah.
Berapa jumlah telur yang aman dikonsumsi? Penelitian menyimpulkan satu butir telur per hari tergolong aman untuk mayoritas orang. Namun, penting untuk memperhatikan makanan lain yang dikonsumsi bersamaan, karena kombinasi dengan bahan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
Cara mengolah telur agar tetap sehat:
1- Rebus, bukan goreng: Merebus telur tidak menambah lemak tambahan, sehingga lebih sehat dibandingkan menggoreng.
2 – Hindari suhu tinggi terlalu lama: Memasak telur terlalu lama dapat mengoksidasi kolesterol dan menghasilkan senyawa oxysterol yang berpotensi berbahaya.
3 – Gunakan minyak sehat: Jika ingin menggoreng, pilih minyak zaitun, minyak alpukat, atau minyak bebas kolesterol.
Kesimpulannya, telur tetap bisa menjadi bagian dari pola makan sehat jika dikonsumsi secara moderat dan diolah dengan cara yang tepat. Masyarakat diimbau untuk tidak terjebak pada mitos, dan lebih mengandalkan informasi berbasis riset dalam menentukan pola makan sehari-hari. (Mun)
-
NUSANTARA27/08/2025 18:30 WIB
Redam Konflik di Kota Sorong, Kepala Suku Minta Diselesaikan Lewat Dialog Adat
-
OLAHRAGA27/08/2025 19:00 WIB
Persib Bandung Tambah Kekuatan, Thom Haye Teken Kontrak Dua Tahun
-
OLAHRAGA27/08/2025 20:01 WIB
Garuda Tambah Sayap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Segera Perkuat Timnas
-
OASE28/08/2025 05:00 WIB
Hakikat Kehidupan: Al-Qur’an dan Kesenangan yang Menipu
-
DUNIA27/08/2025 20:32 WIB
Indonesia Tuntut Penjelasan Timor Leste atas Penembakan WNI di Perbatasan NTT
-
FOTO28/08/2025 12:31 WIB
FOTO: Ribuan Petani Gelar Aksi Tani Merdeka di Bundaran Patung Kuda
-
NUSANTARA28/08/2025 06:30 WIB
Geger! 137 Siswa SMP di Sleman Diduga Keracunan Makanan Program MBG
-
NUSANTARA28/08/2025 14:30 WIB
Dukung Ketahanan Pangan, Polsek Kandis Bersama Masyarakat Sakai Panen 1 Ton Jagung Pipil