Connect with us

Berita

Pilwakot Surabaya, Golkar Siapkan Beberapa Kader Internal

AKTUALITAS.ID – Sarmuji secara terang-terangan menyebutkan, di Surabaya, kader yang sudah gencar melakukan sosialisasi adalah Zahrul Asad Asumta (Gus Hans). Tapi ia tetap membuka peluang besar kepada kader lain untuk melakukan komunikasi secara intens. Peta kekuatan politik di Pilwali Surabaya 2020 masih dinamis. Partai Golkar, yang memiliki lima kursi di DPRD Surabaya, mengutamakan kadernya maju […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Sarmuji secara terang-terangan menyebutkan, di Surabaya, kader yang sudah gencar melakukan sosialisasi adalah Zahrul Asad Asumta (Gus Hans). Tapi ia tetap membuka peluang besar kepada kader lain untuk melakukan komunikasi secara intens.
Peta kekuatan politik di Pilwali Surabaya 2020 masih dinamis. Partai Golkar, yang memiliki lima kursi di DPRD Surabaya, mengutamakan kadernya maju dalam kontestasi.

Ketua DPD Golkar Jawa Timur Muhammad Sarmuji menyampaikan rekomendasi untuk Pilwali Surabaya belum keluar. Ia berharap kader partai bisa menjadi calon wali kota atau wakil wali kota dalam kontestasi nanti.

“Kader sendiri yang berproses ya, tapi rekomendasinya belum keluar, seperti Malang, Tuban, dan Surabaya. Syukur-syukur di Surabaya kita bisa usung sebagai wali kota apa wakilnya. Tapi semuanya masih berproses,” kata Sarmuji di DPRD Jawa Timur, Kamis (12/3/2020).

“Surabaya belum keluar ya, kami ada beberapa kader yang kami siapkan, tapi tetap membutuhkan komunikasi yang intens. Kalau nama kan sudah jelas, ada Gus Hans yang sudah sosialisasi. Tapi, namanya politik, masih berproses, berarti kesempatan yang lain juga terbuka,” jelasnya.

Sarmuji memaparkan ada beberapa kader Golkar yang memang layak diusung menjadi calon kepala daerah. Kader tersebut sangat memungkinkan untuk berkolaborasi dengan partai lain.

Selain itu, di Surabaya, Sarmuji tidak menutup kemungkinan partainya akan mengusung kader non-internal. Tetapi ada syarat khusus agar bisa diusung Golkar.

“Semua masih terbuka, ada juga yang kami usulkan bukan kader partai asli. Tapi nama tersebut harus bisa menyanggupi untuk menjadi kader kami di kemudian hari,” pungkasnya.

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending