Berita
Rusia Tegaskan Tak Ada Rencana Invasi Ukraina
Rusia kembali menegaskan tidak sedang merencanakan invasi ke negara mana pun, termasuk Ukraina. Penegasan itu disampaikan Duta Besar Rusia untuk Uni Eropa, Vladimir Chizhov, Kamis (23/12) saat diwawancarai surat kabar Jerman, Die Welt. “Rusia tidak berencana menyerang negara mana pun. Saya bisa menjamin pada Anda bahwa tidak ada pasukan Rusia yang kini tengah bersiap menginvasi […]
Rusia kembali menegaskan tidak sedang merencanakan invasi ke negara mana pun, termasuk Ukraina.
Penegasan itu disampaikan Duta Besar Rusia untuk Uni Eropa, Vladimir Chizhov, Kamis (23/12) saat diwawancarai surat kabar Jerman, Die Welt.
“Rusia tidak berencana menyerang negara mana pun. Saya bisa menjamin pada Anda bahwa tidak ada pasukan Rusia yang kini tengah bersiap menginvasi Ukraina,” tutur Chizhov seperti dari Reuters.
Chizhov menyampaikan Rusia hanya ingin mendukung masyarakat Rusia dan warga lainnya di bekas pecahan Uni Soviet yang berbahasa Rusia.
Namun, Chizhov menekankan Moscow tak pernah ingin menggunakan kekuatan militer untuk melancarkan dukungan tersebut.
Pernyataan Chizhov itu keluar setelah Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menegaskan bahwa negaranya tak akan mundur di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat dan sekutunya.
Putin menyampaikan Rusia bakal menanggapi dengan keras setiap eskalasi militer kecuali AS Cs “menghentikan tindakan agresifnya” terhadap Moskow.
“Rusia akan bereaksi keras terhadap langkah-langkah yang tidak bersahabat. Kami memiliki hak untuk melakukannya,” kata Putin saat rapat dengan Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa (21/12).
Itu merupakan komentar pertama Putin secara langsung yang mengisyaratkan potensi konflik terbuka antara Rusia dan AS Cs, terutama sejak Ukraina menuding Moskow hendak menginvasi negaranya pada awal 2022.
Rusia sendiri tengah mendesak AS dan NATO untuk memberikan jaminan keamanan yang mengikat.
Sementara itu, di saat bersamaan Rusia juga disebut terus mengirimkan pasukan ke wilayah dekat perbatasan Ukraina.
Menurut sumber intelijen Barat, Rusia mengerahkan 50 “kelompok batalyon taktis” baru ke sekitar perbatasan Ukraina baru-baru ini.
Satu batalyon mencakup sekiranya 900 personel dan merupakan unit tempur yang sangat beragam dengan kombinasi pasukan, artileri, senjata anti-tank, pengintaian, dan unit teknik.
-
Multimedia7 hours ago
FOTO: Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu
-
POLITIK11 hours ago
Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu untuk Refleksi Kinerja dan Strategi Kedepan
-
Oase21 hours ago
Hukum Merayakan Natal dalam Islam, Berikut Penjelasannya!
-
Ragam15 hours ago
Bantah Gelapkan Harta Warisan, Ratna Sarumpaet: Aku Enggak Dendam
-
POLITIK4 hours ago
Ketua Komisi II Menentang Pembentukan KPU-Bawaslu Ad Hoc
-
Jabodetabek8 hours ago
PDIP Menolak Kenaikan Tarif TransJakarta, Usulkan Paket Transportasi Bulanan yang Terjangkau
-
Nasional8 hours ago
Presedium MLB NU Desak Gus Ipul Mundur dari Jabatan Sekjen PBNU
-
Dunia14 hours ago
Tragedi Kecelakaan Bus di Brasil: 38 Tewas, Kejadian Terburuk Sejak 2007