EkBis
Menaker Sebut SDM Papua Harus Disiapkan untuk Tantangan Global
AKTUALITAS.ID – Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Republik Indonesia Ida Fauziyah menyebutkan bahwa sumber daya manusia (SDM) Papua Barat Daya harus disiapkan dengan baik untuk bisa menjawab tantang global yang sedang terjadi.
“Tantangan ketenagakerjaan saat ini tidak mudah dan amat sangat kompleks, karena berbagai faktor yang harus menjadi perhatian untuk dipersiapkan dengan baik dan maksimal,” kata Menaker Ida Fauziyah saat membuka kegiatan Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) IX di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (3/9/2024).
Menurut dia, dinamika ekonomi politik global akan terus bergejolak karena Internasional Monetary Fund (IMF) telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2024 hanya 2,9 persen.
Ia mengungkapkan, negara-negara maju diprediksi mengalami pertumbuhan ekonomi melambat, hanya 1,4 persen. Kemudian negara-negara yang masuk kategori emerging market seperti China, India, Rusia dan Brazil diperkirakan hanya mampu tumbuh sebesar 4 persen.
Sementara Indonesia bersama empat negara Asean lainnya diproyeksikan mampu tumbuh lebih tinggi sekitar 4,5 persen.
“Khusus Indonesia, sudah tumbuh 5,01 persen. Saya kira ini patut disyukuri di saat negara-negara lain mengalami kesulitan mengembangkan ekonomi, kita justru tumbuh di atas rata-rata,” beber Ida Fauziyah.
Selain itu, tantangan lain yang ikut mempengaruhi dunia global adalah digitalisasi dan green economy. Adanya digitalisasi telah mendorong pertumbuhan green economy yang menyumbang pasar kerja menjadi fleksibel dengan tuntutan keterampilan baru dari setiap individu.
“Tantangan lain adalah adanya bonus demografi. Sebab penduduk usia 18-24 tahun mendominasi populasi dan pengangguran, tentu ini membawa tantangan yang besar dalam hal menciptakan lapangan pekerjaan, guna mengatasi pengangguran di kalangan kaum muda,” ungkap Ida Fauziyah.
Tak hanya itu, kata dia, tantangan perubahan lapangan pekerjaan berupa pergeseran jenis pekerjaan dan keterampilan yang turut memberikan nilai tambah lebih besar.
“Pertanyaannya, apakah semua siap menghadapi pergeseran itu. Negara ini masih punya tantangan, sebab 53 persen tenaga kerja Indonesia berpendidikan SMP ke bawah. Mereka masih bekerja di sektor informal dan menjalani pekerjaan dengan keterampilan rendah,” ucap dia.
Menurut dia, tantangan itu mesti harus dijawab dengan strategi konkret yang komprehensif dengan melibatkan peningkatan keterampilan, peningkatan mutu pendidikan dan pelatihan vokasi, penciptaan lapangan kerja yang lebih berkualitas serta upaya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dunia pendidikan dan dunia pelatihan.
“Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan tenaga kerja Indonesia yang adaptif dan kompetitif di masa yang akan datang,” ujar dia. (Enal Kaisar)
-
Multimedia16 jam lalu
FOTO: Ridwan Kamil Sapa Warga Sambil Naik Odong -Odong di Ciracas
-
Jabodetabek5 jam lalu
Minggu, Layanan SIM Keliling Hadir di Dua Lokasi untuk Warga Jakarta
-
Nusantara15 jam lalu
Relawan Benteng Gaharu Siap Berjuang Menangkan Maximus-Peggi
-
Jabodetabek18 jam lalu
Jakarta Gelap Gulita malam Ini: Bersama Kurangi Emisi, Selamatkan Bumi
-
OtoTek17 jam lalu
3 Merek Mobil Listrik China Ramaikan Gaikindo Jakarta Auto Week 2024
-
POLITIK21 jam lalu
Pemerintah Usulkan 27 November 2024 Sebagai Hari Libur Nasional untuk Pilkada Serentak
-
Jabodetabek6 jam lalu
BMKG: Jakarta Diprediksi Diguyur Hujan Merata pada Minggu Siang
-
Jabodetabek3 jam lalu
Kebakaran Hebat di Gedung Kopegmar, Jakut, 80 Personel Dikerahkan