Berita
Rudiantara Sebut Buzzer Tak Dilarang Asal Tak Langgar UU ITE
AKTUALITAS.ID – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengaku agak bingung dengan polemik buzzer di media sosial. Selain tidak diatur dalam regulasi, menteri yang akrab disapa Chief RA ini menganggap buzzer tak ubahnya dengan influencer atau endorser. “Kan sama saja tidak dilarang, yang dilarang kalau menyebarkan konten-konten yang dilarang Undang-Undang ITE. Saya sih lihat kontennya,” kata […]

AKTUALITAS.ID – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengaku agak bingung dengan polemik buzzer di media sosial. Selain tidak diatur dalam regulasi, menteri yang akrab disapa Chief RA ini menganggap buzzer tak ubahnya dengan influencer atau endorser.
“Kan sama saja tidak dilarang, yang dilarang kalau menyebarkan konten-konten yang dilarang Undang-Undang ITE. Saya sih lihat kontennya,” kata Rudiantara di ILC tvOne, Selasa malam, (9/10).
Chief RA mengajak semua pihah agar sama-sama bersuara di media sosial untuk kepentingan bangsa dan negara. Ia bahkan mengajak para buzzer, sekali-kali kompak untuk isu yang sama dengan pemerintah mengatasi kesulitan rakyat.
“Kenapa enggak kompak jadi buzzer pemerintah untuk Karhutla, buzzer untuk isu Papua. Jadi buzzer untuk isu dalam negeri, masa kita mau kompetisi di luar tapi ribut buzzer di dalam negeri,” ujarnya.
Pemerintah, lanjut Rudi, tidak ingin berpolemik soal buzzer sepanjang tidak melakukan pelanggaran sebagaimana dilarang UU ITE. Namun, bila konten yang disebar di media sosial sudah memuat konten terlarang maka akan ditindak tegas. “Kita lakukan tindakan take down akunnya ke platform,” tegasnya.
“Daripada ngebuzz yang di dalam (negeri), sekali-kali ngebuzz yang diluar (negeri), sekali-sekali sama kenapa sih?” imbuhnya.
Sebelumnya, Rudiantara mengatakan media sosial hari ini mengarah pada era dark medsos, sulit mendeteksi penggunanya karena rata-rata verifikasinya menggunakan email.
Karenanya Ia mengaku sudah meminta kepada Facebook, agar bisa menverifikasi para pengguna Facebook di Indonesia dengan telepon seluler bukan email.
“Mudah-mudahan kami bisa interaksi dengan Facebook, di Indonesia verifikasinya hanya bisa pakai seluler, begitu verifikasinya pakai gmail, email itu bisa kemana-mana,” ujar Chief RA.
-
DUNIA17/06/2025 10:15 WIB
Trump Tantang Iran: Mereka Tak Akan Menang Lawan Israel, Lebih Baik Segera Berdamai
-
FOTO17/06/2025 17:20 WIB
FOTO: Penampakan Uang Sitaan Rp2 Triliun dari Kasus CPO Wilmar Group
-
RAGAM17/06/2025 13:30 WIB
Makanan Pedas Bantu Kendalikan Porsi Makan
-
EKBIS17/06/2025 10:45 WIB
Rupiah Melemah ke Rp16.300/USD, Waspadai Gejolak Geopolitik & Kebijakan Bank Sentral
-
NASIONAL17/06/2025 17:00 WIB
Rp11,8 Triliun di Kasus Korupsi CPO Disita Kejagung
-
NASIONAL17/06/2025 14:00 WIB
Bahas Soal Empat Pulau, Kemendagri Undang Gubernur Sumut dan Gubernur Aceh
-
DUNIA17/06/2025 12:15 WIB
Dunia di Ujung Tanduk: Pakistan Ancam Balas Israel dengan Nuklir Jika Iran Diserang
-
JABODETABEK17/06/2025 14:30 WIB
Ahli Waris Pangeran Jayakarta Tagih Pembebasan Tanah