Bandara Husein Sastranegara Dipindahkan,Pengusaha Hotel Minta Pemerintah Cari Solusi


Bandara Husein Sastranegara , (Foto: Ist)

AKTUALITAS.ID – Imbas dari pemindahan rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB Kertajati adalah hunian hotel di Bandung menurun. Harus bagaimana?

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat meminta pemerintah mencari solusi terkait pemindahan rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB Kertajati. Sebab, pemindahan tersebut jadi salah satu faktor berkurangnya okupansi hotel di Kota Bandung.

Ketua PHRI Jawa Barat Herman Muchtar mengatakan perlu ada jalan tengah untuk mengatasi minimnya wisatawan datang ke Kota Bandung akibat pemindahan tersebut. Menurut dia, perlu ada solusi yang tepat agar Bandung tetap menarik bagi wisatawan dan Kertajati tetap hidup.

“Kita kaji betul bagaimana caranya di Bandung tetap ramai, Kertajati tetap hidup. Itu berangkat kita ngomong. Kita nggak bisa ngomong ini dilarang, ini nggak boleh, nggak bisa, hayu kita duduk. Duduk dulu cari persoalan, sejauh ini belum ada pembicaraan,” ucap Herman saat dihubungi, Selasa (29/10).

Menurut Herman sejak adanya pemindahan rute penerbangan ke Kertajati, menjadi salah satu faktor adanya penurunan jumlah tingkat hunian atau okupansi hotel. Saat ini, okupansi hotel di Bandung hanya 52,5 persen berbeda dari 2015-2016 awal yang mencapai 70 persen.

“Jelas berkurang, orang yang biasanya transit di Bandung jadi batal. Akhirnya daripada ke Kertajati, mending ke Cengkareng atau Halim,” katanya.

Herman mengatakan penurunan itu memang bukan hanya karena pemindahan rute saja. Ada faktor lainnya yang membuat okupansi hotel menurun seperti kemacetan di Bandung.

“Bukan karena itu saja (pemindahan rute) tapi karena kemacetan dan tingginya harga tiket pesawat. Solusinya ya rapikan kemacetan,” tuturnya.

Herman mengaku sudah bertemu dengan Gubernur Jawa Barat terkait permasalahan ini. Pihaknya pun meminta pemerintah untuk mencari solusi agar permasalahan tersebut bisa ada jalan keluarnya.

“Saya sudah ketemu dengan Gubernur menyatakan tidak setuju. Tapi di satu sisi, Kertajati ini kan tanggung jawab Pemerintah Provinsi juga yang setiap bulan harus mengeluarkan biaya Rp 8 miliar. Kalau tidak ada penerbangan ya buang-buang uang. Jadi harus berpikirnya bisnis. Harus kita kaji semua,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung meminta agar rute penerbangan yang kini dialihkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) untuk dikembalikan ke Bandara Husein Sastranegara. Hal itu karena jumlah wisatawan ke Bandung merosot tajam.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan pengalihan 13 rute penerbangan dari dan menuju Bandara Husein dilihkan ke BIJB berdampak terhadap kunjungan wisata ke Kota Bandung.

Berdasarkan data yang ada, kata dia, terdapat penurunan kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik ke Kota Bandung melalui Bandara Husein Sastranegara mencapai 150 ribu orang.

“Jadi ongkoh (katanya) Bandung teh top ten destinasi wisata. Tapi kalau akses udara ditutup yang gimana mau jadi destinasi wisata,” ucapnya, saat ditemui di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Kota Bandung, Senin (28/10/2019).

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>